Krisis Air Tambah Parah

Krisis Air Tambah Parah

Imbas Penutupan Sungai Cimanuk untuk Penggenangan Jatigede INDRAMAYU– Kesulitan air bersih di Kabupaten Indramayu sepertinya kian menjadi. Kalau sebelumnya krisis air bersih hanya dialami oleh warga yang tinggal di sejumlah pelosok desa, kali ini giliran warga Indramayu kota yang tinggal di perumahan mengalami hal yang sama. Seperti di Perumahan Margalaksana Indah, Bumi Mekar, BTN Pepabri dan yang lainnya. Salah seorang warga Perumahan Margalaksana Indah, Dedy (45) mengungkapkan, air PDAM di rumahnya saat ini sudah tidak mengalir. Tak heran banyak warga yang terpaksa tidak mandi atau hanya membasahi tubuh dengan air seadanya. Menurutnya, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu. “Sebenarnya sudah agak lama kami kesulitan air bersih. Tapi yang paling parah ya sekarang ini,” ujar Dedy, kepada Radar, Jumat (25/9). Kondisi serupa diungkapkan Yuliyanto (43), warga BTN Pepabri Indramayu. Menurutnya, sudah dua pekan air PDAM tidak ngocor. Akibat kondisi ini, sebagian warga terpaksa membeli air gallon isi ulang untuk keperluan sehari-hari, mulai dari mencuci hingga untuk mandi. “Terpaksa menggunakan air galon, karena itu satu-satunya sumber air yang tersedia,” katanya. Yuli juga  berharap ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi kejadian seperti ini. Karena air bersih merupakan kebutuhan utama. “Bayangkan saja, pas hari lebaran air tidak ngocor, tentu saja warga kelabakan,” ungkapnya. Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Tatang Sutardi S Sos MSi  mengungkapkan, kekurangan air bersih yang dialami warga kota ini merupakan dampak dari penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. Menurutnya, penutupan air Sungai Cimanuk dari Jatigede sebagai dampak penggenangan, membuat PDAM kesulitan mendapatkan air baku. Dikatakan, sekitar 76.746 pelanggan PDAM dipastikan mengalami krisis air. “Saat ini satu-satunya harapan kita adalah menunggu air dari Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka yang rencananya akan dilakukan pengeringan pada awal Oktober nanti. Bila air dari Bendung Rentang digelontorkan ke Indramayu, tentunya akan kita tampung untuk memenuhi persediaan air baku,” jelasnya. Di samping itu, tambah Tatang, adanya petani yang mulai tanam lagi juga bisa menghambat air baku PDAM. Namun menurutnya, jumlahnya masih sedikit karena banyak yang baru selesai panen. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: