Soal Honorer K2 BKD Belum Tahu
KUNINGAN – Rupanya janji Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi untuk mengangkat para tenaga honoror kategori dua (K2) jadi CPNS, belum ada titik terang. Salah satu indikatornya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kuningan belum menerima secarik kertas surat pun dari pusat terkait hal itu. Kala dikonfirmasi Radar soal pernyataan Yuddy Chrisnandi saat aksi demonstrasi di Jakarta, Kabid Bangrir BKD, Drs Ade Priatna geleng-geleng kepala. Selaku pejabat di daerah pihaknya sama sekali belum menerima surat apapun dari pusat. “Kita di daerah belum menerima surat apapun dari pusat sampai detik ini. Tapi, kalau nanti ada surat turun yang menerangkan soal honorer K2, kami pasti segera menyosialisasikan,” ungkapnya, kemarin (25/9). Dia mengakui jumlah honorer K2 di Kuningan masih banyak. Dari total sekitar 1.900-an orang, yang lulus jadi CPNS dulu hanya sekitar 500-an orang. Sehingga masih terdapat sekitar 1.300-an orang yang belum diangkat. “Dan ternyata dari 1.300-an orang tersebut begitu banyak yang usianya melebihi 35 tahun. Jadi mereka tidak punya peluang lagi untuk ikut tes CPNS jalur umum. Pengangkatan CPNS langsung dari honorer K2, jadi harapan satu-satunya,” kata birokrat yang menjabat ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan itu. Sekarang ini, pihaknya masih menjalankan tugas dalam menyelesaikan pengangkatan CPNS yang 500-an itu. Sebab hingga Desember mendatang, SK CPNS mereka belum 100 persen. “Jadi kami belum melangkah pada honorer K2 yang 1.300-an itu. Sebab kami belum menerima surat apapun dari pusat. Kami menjalankan tugas jika ada dasar hukum yang jelas,” ucapnya. Sebelumnya, ribuan honorer K2 se-Indonesia melancarkan aksi besar-besaran di Jakarta pertengahan September lalu. Mereka mendesak agar pemerintah segera mengangkat mereka jadi CPNS. Aspirasi para honorer itu direspon oleh MenPan-RB dengan komitmen untuk melakukan pengangkatan secara bertahap. Janji Yuddy ini, rupanya menyebar dengan cepat di kalangan tenaga honorer. Mereka mengutip pernyataan Yuddy di salah satu media online dan saling menyebarkannya via broadcast. Salah seorang tenaga honorer K2 asal Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, Jaeni merasa bersyukur atas keluarnya janji Yuddy. Dia berharap BKD Kuningan segera melakukan verifikasi dalam menjalankan kebijakan menteri terkait. “Pengabdian kami sudah begitu lama dalam membantu mencerdaskan generasi bangsa hingga kini berusia lebih dari 35 tahun. Jadi kami berharap agar pemerintah memikirkan nasib kami,” harap Jaeni. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: