Wasit Kembali Jadi Sorotan
3 SFC v Bonek FC (WO) 0 JAKARTA - Kiprah tim sepak bola asal Surabaya Bonek FC (Persebaya United) harus berakhir tanpa perjuangan di Piala Presiden 2015. Menjalani leg kedua delapan besar menghadapi Sriwijaya FC (SFC), Evan Dimas Darmono dkk memilih untuk walk out lantaran kepemimpinan wasit yang buruk Jerry Ellie dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang kemarin sore (27/9). Satu keputusan yang menyulut kisruh berlangsung yakni ketika bola scrimmage tendangan penyerang muda, Rizky Ramadhana di menit ke-11 yang menerpa dada Dany Saputra fullback kiri Bonek FC, dianggap handsball di kotek penalty oleh Jerry Ellie. Reaksi berlebihan Rizky pasca menendang turut membuat wasit memberikan keputusan controversial Protes keras pun dilayangkan kapten tim Bonek FC, Jendry Pitoy sesaat setelah kejadian berlangsung. Protes tersebut rupanya merembet ke bangku cadangan Bonek FC. Tim pelatih, manajer hingga CEO mereka, Gede Widiade turut memprotes keputusan itu. Rekam Jejak Jerry Ellie cukup kelam dalam pentas sepak bola Indonesia. Pada ISL musim 2014 lalu, dia juga membuat keputusan kontroversial kala Persepam MU menjamu Persiram Raja Ampat di Stadion Gelora Bangkalan. Atas keputusannya itu, dia diprotes keras hingga sempat dikejar oleh tim Persiram. Selanjutnya memutar hasil video pun dijalankan wasit dan disaksikan langsung wakil Bonek FC. Terlihat memang, bola hasil tendangan Rizky sama sekali tidak menyentuh tangan Dany. Setelah itu, wasit memutuskan untuk menganulir keputusan handsball sebelumnya. “Tetapi saat masuk lapangan wasit diprotes pemain SFC dan tetap menjalankan penalti,” terang Gede. Sebenarnya, Bonek FC sempat unggul terlebih dahulu 0-1 lewat gol tendangan spekulasi Ilham Udin Armaiyn pada menit ke-6. Tetapi keputusan WO itu akhirnya keluar dari pihak klub asal Surabaya itu. Atas WO tersebut, SFC diputuskan menang 3-0 atas Bonek FC. Keputusan untuk WO itu menurut Gede menjadi pilihan terbaik timnya. Sebab, sejak awal dia sudah mendengar kabar bahwa timnya akan dipermainkan. “Malam hari sebelum pertandingan, saya sudah ada yang kasih tahu kalau wasit akan memihak tuan rumah, dan itu terbukti dalam pertandingan kemarin,” katanya. Menurutnya hal tersebut bukan persoalan kalah dan menang, tetapi keadilan dalam sepak bola harus ditegakkan. Sementara itu, Cahyadi Wanda, Sekjen Mahaka Sports & Entertainment yang berada dilokasi mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan keputusan Bonek FC itu. “Sebelumnya sudah kami beri waktu untuk kembali main, tetapi mereka tetap minta WO,” katanya. Atas kondisi ini, pihak Mahaka akan memberikan sanksi kepada Bonek FC yang memilih WO dalam laga delapan besar tersebut. Sejalan dengan upaya tersebut, Gede menyatakan Selasa besok akan melayangkan surat protes kepada Mahaka selaku promotor turnamen dan PSSI. Di sisi lain, Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri menyatakan bahwa keputusan wasit bukanlah domain pihaknya untuk turut berkomentar. “Kami senang dengan hasil pertandingan, keputusan wasit tadi (kemarin, Red) diluar kemampuan dan kemauan kami,” sebutnya. (nap/yun/JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: