Denda Bonek FC Minimal Rp100 Juta

Denda Bonek FC Minimal Rp100 Juta

Sanksi karena WO saat Laga Baru Berlangsung 15 Menit JAKARTA - Keputusan besar yang diambil manajemen Bonek FC dengan memilih walkout (WO) saat menghadapi Sriwijaya FC (SFC) akhirnya berbuah sanksi tegas dari Mahaka Sports & Entertainment selaku promotor turnamen Piala Presiden 2015. Minimal Bonek FC harus membayar denda Rp100 juta karena memilih mundur saat pertandingan baru berusia 15 menit. Keputusan resmi terkait denda tersebut memang baru akan disampaikan Mahaka dalam drawing babak semifinal hari ini di Jakarta. Tetapi, Hasani Abdulgani, CEO Mahaka setidaknya sudah memberikan kisi-kisi terkait denda tersebut. \"Minimal dendanya Rp.100 juta, maksimal tidak ditentukan,\" katanya, kemarin (28/9). Berdasar pasal 35 Kode Disiplin Piala Presiden 2015 tentang Menolak Melanjutkan Pertandingan. Pada ayat 1 disebutkan bahwa Jika pertandingan tidak bisa berlangsung atau dimainkan secara penuh dengan alasan selain keadaan kahar (force majeure), tetapi dikarenakan tingkah laku tim atau tingkah laku anggota atau klub yang bertanggungjawab. Klub dinyatakan kalah 0-3 dan didenda dengan denda minimal Rp100.000.000. Patokan itulah yang digunakan Mahaka untuk memberikan denda besar kepada Manajemen Bonek FC. Lantas bagaimana prosedur pembayarannya? Hasani Menyebutkan bahwa proses tersebut bisa seperti pengenaan denda kepada PSM Makassar dan Persib Bandung sebelumnya. Hasani mengklaim bahwa pihaknya rugi miliaran rupiah karena pertandingan tidak rampung dalam waktu normal. Untuk itu pertimbangan besar akan menjadi acuan timnya sebelum memutuskan sanksi buat Bonek FC hari ini. \"Mereka juga kan punya deposit di kita,\" terang Hasani. Tetapi sanksi tersebut hanya berupa denda sesuai yang tertulis dalam Kode Disiplin turnamen. Diluar itu, Hasani tidak bisa memberikan sanksi administrasi atau yang lainnya. \"Turnamen piala Presiden ini umurnya cuma tiga bulan an, tidak ada yang bisa kami putuskan soal administrasi, beda halnya kalau kompetisi,\" bebernya. Masalah yang muncul dari Bonek FC itu menjadi acuan Mahaka untuk mengamankan sisa pertandingan turnamen berhadiah Rp3 miliar itu. Terpisah, Gede Widiade CEO Bonek FC menyampaikan bahwa pihaknya legowo karena sudah paham konsekuensinya. \"Jadi apapun denda dari Mahaka tentu kami akan menerimanya,\" jelasnya. Apalagi dalam kondisi tersebut Bonek FC menjadi pesakitan setelah diputuskan kalah WO (0-3) dari SFC. Tetapi Gede menyampaikan bahwa harus ada perubahan di dalam tubuh korps wasit di Indonesia. \"Kasihan juga kalau event yang menawarkan hadiah besar seperti Piala Presiden dirusak oknum wasit,\" katanya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: