Berharap Bisa Main di Luar Negeri

Berharap Bisa Main di Luar Negeri

  JAKARTA - Pindah ke klub lain agar masa depan lebih jelas bukan perkara mudah bagi pesepak bola di Indonesia. Soalnya kondisi sepak bola tanah air sedang suram-suramnya lantaran PSSI masih disanksi pemerintah dan FIFA. Sementara kalau mengandalkan gaji dari Persija Jakarta juga belum jelas kapan dibayarnya. \"Kalau suatu saat nanti ada rezeki bermain di klub luar negeri ataupun di Indonesia, ya alhamdulillah. Kalau belum, ya dijalanin yang ada saja,\" kata palang pintu Gunawan Dwi Cahyo kemarin. Sebelumnya Gunawan sempat mendapatkan tawaran untuk bermain di salah satu klub Divisi Utama (DU) yang berlaga di turnamen Piala Kemerdekaan 2015. Namun, ia menolak klausul kontrak tersebut karena masih memprioritaskan bermain bersama coach Rahmad Darmawan. Apalagi pria kelahiran Jepara itu tidak ingin jauh-jauh dari keluarga tercintanya. Di sisi lain, memang cukup disayangkan biasanya kepindahan pemain ke klub lain bisa dipermudah dengan adanya agen pemasaran. Seperti yang diikuti oleh gelandang serang Adam Alis Setyano yang berlabuh di salah satu klub papan atas Bahrain Premier League (BPL). Sebab, Gunawan tidak mendaftarkan diri di perusahaan penyalur atlet olah raga. Performa pesepak bola 26 tahun itu diketahui cukup baik di beberapa pertandingan bersama tim ibu kota. Apalagi ia sudah mencetak satu gol di turnamen Piala Presiden 2015 waktu berhadapan dengan Persita Tangerang. Kala itu ia menjadi penggawa yang menggantikan defender asal Argentina, Alan Emmanuel Aciar karena mendapat sanksi dari dua kartu kuning di pertandingan pertama. \"Tergantung rezekinya nanti di mana. Lagian liga juga belum tahu jelasnya kapan. Kalau liga kaya gini semua juga bingung menentukan tujuan,\" keluh mantan lini bertahan Timnas Indonesia tersebut. Selama Indonesia Super League (ISL) atau turnamen berikutnya belum jelas, Gunawan lebih banyak di rumah mengasuh anak-anaknya di Bogor. Pasalnya, tidak ada aktivitas latihan ataupun pertandingan yang diprogramkan manajemen Macan Kemayoran. Artinya, hal ini tentu mempengaruhi pendapatannya. Maka dari itu, bekas penggawa Mitra Kukar tersebut berharap manajemen secepatnya melunasi tunggakan gaji. Sebab, hasil upah kerjanya itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Meskipun dirinya juga paham dengan krisis finansial yang dialami klub. (agn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: