Jembatan Purbawinangun Mangkrak
Diduga Kehabisan Dana, Pekerja Ogah Lanjutkan Pengerjaan PLUMBON-Proyek pembangunan perbaikan jembatan penghubung Desa Purbawinangun dan Desa Kasugengan Lor Kecamatan Plumbon berhenti di tengah jalan. Perbaikan jembatan itu mangkrak karena ditinggal pergi para pekerjanya. Pantauan Radar, meski masih belum selesai dibangun, warga tetap nekat melintasi jembatan tersebut. Karena jembatan itu merupakan salah satu akses tercepat untuk masyarakat. Pelaksana proyek pun baru melakukan mengganti kayu jembatan. Salah seorang tokoh masyarakat, Yudi mengatakan proyek pembangunan itu sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu. Namun hingga saat ini, perbaikan jembatan yang menelan dana hingga Rp500 juta itu masih belum selesai. Pelaksana proyek baru melakukan pembangunan sandaran itupun belum seluruhnya. “Pengerjaan jembatan ini sudah memakan waktu tiga bulan, tetapi yang dikerjakan baru sandaran untuk penopang alas jembatan. Dan itu sampai sekarang juga belum selesai,” jelasnya. Sejak satu bulan lalu, sudah tidak ada aktivitas pengerjaan di jembatan tersebut. Masyarakat sempat berpikir bila para pekerja bangunan sedang istirahat sambil menunggu material datang. Namun hingga saat ini kondisi jembatan masih sama dan tidak ada perubahan sama sekali. “Awalnya saya kira para pekerja hanya istirahat lalu proyek dilanjutkan. Eh ternyata malah ditinggal pergi,” katanya. Ia pun menyayangkan tidak ada kejelasan dari pihak manapun terkait penghentian pengerjaan proyek. Akhirnya muncul dugaan bila proyek jembatan itu kehabisan dana. “Saya menduga proyek jembatan ini kehabisan dana, sehingga kontraktor meninggalkan proyek ini tanpa penjelasan apapun. Para pekerja pun ikut meninggalkan karena tidak dibayar,” ungkapnya. Sementara warga sekitar Carmani (46) merasa kesal dengan mangkraknya perbaikan jembatan yang ditinggal pergi oleh pekerjannya. Mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung antardesa. “Ini sangat mengganggu sekali. Kasihan warga kalau harus berputar terus karena jalan yang ditempuh itu semakin jauh,” ujarnya kesal. Carmani juga mengatakan, pengerjaan jembatan itu ditinggal pergi pekerjanya karena upah para pekerja tidak dibayar oleh kontraktor. “Kami hanya butuh penjelasan. Jika dibiarkan mangkrak terus kami akan melakukan demonstrasi ke balai desa,” tegasnya. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: