BK Periksa Enam Wakil Rakyat
Bantah Ada Unsur Kemaksiatan di Gedung Dewan KUNINGAN – Dalam menyikapi isu dugaan praktek kemaksiatan yang dilakukan di gedung dewan, Badan Kehormatan (BK) DPRD langsung melakukan klarifikasi. Sedikitnya enam anggota dewan yang mengikuti kegiatan hiburan live music di ruang sidang utama pada malam agustusan, dipintai keterangan. “Kami sudah pintai keterangan enam anggota dewan yang kebetulan mengikuti hiburan live music tersebut. Selain itu kami juga pintai keterangan enam pejabat maupun staf kesekretariatan,” ungkap Ketua BK DPRD, Drs H Momon Suherman didampingi tiga anggota BK lain yakni H Badriyanto, H Arifin, dan Aripudin, kemarin (30/9). Kepada para awak media, politisi asal PPP ini mengakui adanya hiburan live music pada malam agustusan. Itu dilaksanakan dalam rangka menghilangkan kepenatan dari rutinitas kegiatan sehari-hari. Secara kebetulan, Momon beserta para anggota BK lainnya berhalangan menghadiri hiburan tersebut. “Dari keterangan yang kami peroleh, mereka hanya sekadar hiburan. Biasa lah, kalau hiburan itu ada yang ikut menyanyi, ada pula yang hanya duduk mendengarkan nyanyian biduan. Tapi tidak berbuat macam-macam,” jelasnya. Untuk makanan dan minuman yang disediakan, lanjut Momon, hanya sekadar snack, nasi goreng dan minuman kopi. Kebutuhan makanan dan minuman tersebut didapatkan dari Mayang Catering. Menurutnya, tidak ada perilaku kemaksiatan dalam hiburan itu. Apalagi sampai meminum minuman keras. “Kalaupun ada biduan yang diundang, hanya sekadar bernyanyi. Pakaian yang mereka kenakan juga sopan. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan agustusan sehingga anggarannya tentu dari sekwan. Jadi, kami tegaskan bahwa isu kemaksiatan itu tidak benar,” tegas Momon. Saat ditanya siapa saja yang hadir waktu itu, Momon tidak menyebutkan seluruhnya. Dia hanya mengakui hadirnya Ketua DPRD, Rana Suparman SSos dan Sekwan H Suraja SE MSi. Bahkan, Momon juga mengakui adanya pejabat dari eksekutif yang menghadiri hiburan tersebut yakni Wakil Bupati H Acep Purnama MH. “Karena memang hiburan biasa. Tidak ada itu praktek kemaksiatan seperti yang diberitakan media. Saya kira minum minuman keras itu bukan hanya anggota dewan yang tidak boleh, semua masyarakat pun tidak boleh. Dan malam itu tidak ada yang meminum minuman beralkohol. Pokoknya tidak ada yang macam-macam,” tandasnya. Kendati demikian, Momon selaku ketua BK mengimbau kepada sekwan untuk tidak lagi mengadakan hiburan di gedung dewan. Jika mau mengadakan kegiatan dalam rangkaian peringatan agustusan atau momentum lain, lebih baik diarahkan pada turnamen olahraga atau kegiatan bakti sosial. “Saya kira cukup. Itulah hasil penelusuran BK. Tidak perlu lah memutar ulang CCTV. Cukup keterangan dari yang hadir saja,” tukas Momon saat ditanya awak media menyangkut CCTV. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: