Berdayakan Tanah Wakaf Produktif

Berdayakan Tanah Wakaf Produktif

Tahun Ini Ada 10 Lokasi di Kota Cirebon KESAMBI - Minat masyarakat dalam memberikan tanah wakaf di Kota Cirebon cukup banyak. Berdasarkan data Kemenag Kota Cirebon, tahun ini ada sekitar 10 lokasi tanah wakaf. Terdiri dari delapan lokasi merupakan lahan kosong, dan dua lokasi sudah ada bangunan masjidnya. Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Cirebon, Drs H Yasin MPdI menyebutkan minat masyarakat dalam mewakafkan tanah cukup banyak, meskipun harga tanah di Kota Cirebon cukup mahal. Tanah wakaf tersebut tersebar di Kecamatan Harjamukti, Lemahwungkuk dan Kesambi. Karena masih adanya tanah wakaf yang kosong, Kantor Kemenang Kota Cirebon mendorong untuk mengusulkan tanah wakaf itu menjadi lahan produktif. Dengan demikian, lahan tidur yang masih kosong itu, bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan perekonomian umat. Tanpa mengenyampingkan fungsi utama tanah wakaf tersebut. \"Kami baru saja survei, ada 10 lokasi sedang kita proses untuk diusulkan agar mendapatkan bantuan wakaf produktif dari pusat. Karena ada ketentuannya, minimal harus memiliki luas tanah 2000 meter persegi,\" terang Yasin kepada Radar, Kamis (1/10). Dikatakan Yasin, kebanyakan tanah wakaf sendiri mayoritas diperuntukan sebagai lahan pendidikan dan peribadatan. \"Kita ingin mendorong ke depan, agar tanah-tanah wakaf di Kota Cirebon ini bisa lebih produktif. Supaya manfaatnya tidak terhenti dan bisa dirasakan oleh semua umat,\" jelasnya. Pemerintah pusat melalui Kemenag memang menyiapkan bantuan senilai Rp2 miliar untuk mengembangkan tanah wakaf produktif. Dana bantuan itu, nantinya akan dikelola oleh nadir (pengelola tanah wakaf). \"Dana itu nanti bisa digunakan misalnya untuk membangun ruko, hotel, atau restoran, yang nantinya hasil sewa bangunan itu dikelola oleh nadir untuk kepentingan umat,\" tandasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: