Serahkan 10 Jenazah ke Keluarga

Serahkan 10 Jenazah ke Keluarga

KNKT Terima Black Box dan Serpihan Aviastar MAKASSAR - Basarnas menyerahkan 10 jenazah korban jatuhnya pesawat Aviastar kepada pihak Polda Sulsel untuk dilakukan proses identifikas di Lanud Sultan Hasanuddin, Selasa malam (6/10). Tak hanya itu, black box dan serpihan pesawat nahas tersebut juga diserahkan kepada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). “Sesuai prosedur operasi, ini sudah final. Untuk selanjutnya dilakukan investigasi kepada pihak KNKT penyebab kecelakaan pesawat Aviastar tersebut,” beber Kepala Basarnas, Marsdya TNI FHB Soelistyo di Lanud Sultan Hasanuddin, tadi malam. Dia juga mengapresiasi kepada masyarakat Luwu yang turut serta melakukan pencarian pesawat nahas itu. Terutama kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok 18 yang menjadi tim yang menemukan keberadaan pesawat Aviastar. “Apresiasi kepada masyarakat kelompok 18, Ronal dan kawan-kawan. Juga kepada bupati Luwu yang memimpin masyarakatnya melakukan pencarian,” bebernya. Selain itu, tambah dia, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AD, AL, serta AU, dan unsur kepolisian, terutama Polda Sulsel khususnya di wilayah Luwu. Kerja sama yang baik, kata dia, mensinergikan kekuatan dalam memeroleh hasil yang terbaik. Sehingga, empat hari bisa menyelesaikan operasi pencarian dan evakuasi. Banyak pihak membantu di sektor pencarian. “Kerja sama dan keinginan menyelesaikan operasi dengan unsur terkait lainnya menjadi kunci sukses. Kami berharap pola operasi SAR dipertahankan dan ditingkatkan. Ke depan musibah dan membantu bencana, selalu sinergi seperti saat ini. Itu mejadi kekuatan, di mana kerja sama dan gotong royong ciri khas dari semua unsur yang terlibat,” bebernya. Dia menceritakan, kondisi evakuasi para korban diakuinya sangatlah berat. Di mana medannya terdiri hutan lebat dan gunung, serta tebing jurang. Hal ini, jelasnya, menjadi tantangan unsur darat dan udara dalam melakukan evakuasi para korban. Kepala Basarnas menjelaskan, pada proses evakuasi di lokasi, terdapat 27 personil gabungan bertahan di sana. Dengan helikopter Basarnas dan TNI AD yang membawa jenazah korban, kemudian diserahkan ke Polda Sulsel untuk diidentifikasi. Kondisi jenazah, jelasnya, secara fisik, hampir semuanya dalam kondisi terbakar. Tetapi, dia yakin Tim DVI Polda Sulsel bisa menyelesaikan tugasnya secara baik dalam melakukan identifikasi para korban. Demikian pula dengan kondisi pesawat. “Kondisi pesawat ada sebagian hangus terbakar,” bebernya. Sementara itu, KNKT akan melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat twin otter milik maskapai Aviastar yang ditemukan di Pegunungan Latimojong, Senin, lalu tersebut. Pihak KNKT sudah mendapatkan black box (kotak hitam, red) dan serpihan pesawat nahas tersebut. Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan, setelah pihaknya menerima kotak hitam dan serpihan pesawat dari Basarnas, selanjutnya segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat. Pihaknya belum bisa menyimpulkan sebelum penyebabsehingga pesawat Aviastar tersebut jatuh di Pegunungan Latimojong yang menewaskan tiga kru dan tujuh penumpang lainnya. Menurutnya, black box serta serpihan pesawat itu sudah cukup menjadi bahan investigasi. Namun hasil investigasi itu memerlukan waktu yang cukup lama, terutama untuk membaca black box itu sendiri. “Kita upayakan secepatnya, maksimal 12 bulan, karena harus dilihat apa record dari black box untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu,” jelasnya saat memberi konferensi pers di Lanud Sultan Hasanuddin, Selasa malam. Terkait Emergency Locator Transmitter (ELT) pada pesawat nahas yang tidak memberikan sinyal saat mengalami kecelakaan itu, Soerjanto menjelaskan, pesawat tersebut memiliki ELT. Hanya saja, ikut hancur bersama dengan pesawat. Itulah yang membuat tidak memberikan sinyal. “ELT pesawat itu ditemukan tetapi dalam keadaan rusak. Sehingga tidak berfungsi lagi,” bebernya. Hujan deras mewarnai evakuasi 10 orang korban pesawat Aviastar dari pegunungan Latimojong, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Tim gabungan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat menggunakan tandu dan sarung. Helikopter tidak dapat mengang­kut 10 korban yang tewas dari lokasi jatuhnya pesawat. Cuaca buruk dengan hujan deras berada di lokasi jatuhnya pesawat. Kades Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Guntur, mengatakan, sore ini Tim Basarnas, TNI, Polri, dan warga telah mengevakuasi warga dari lokasi jatuhnya pesawat ke lapangan Volli Dusun Gamaru. ‘’Ke-10 jenazah yang tiba di lapangan voli, Dusun Gamaru telah diangkut mengunakan mobil ke lapangan sepak bola Rante­lajang dekat Kantor Camat Latimojong,’’ kata Gun­tur. (eds)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: