Tuan Rumah Berani Lima Emas

Tuan Rumah Berani Lima Emas

KUDUS - Kudus kembali menjadi tuan rumah kejuaraan bulu tangkis Asia U15 dan U17. Setelah 2013 lalu GOR Jati Kudus untuk kali pertama menggelar turnamen kontinental U-15 dan U-17, mulai hari ini (7/10) sampai Minggu (11/10) mendatang, sebanyak 268 peserta dari 12 negara Asia akan adu kebolehan di sini. Di tiap kelompok usia, sebanyak lima kategori dipertandingkan. Yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Pada kejuaraan tahun lalu di Bangkok, Thailand keluar sebagai juara umum dengan empat medali emas. Nah, Indonesia sebagai tuan rumah menempatkan 71 wakilnya. Kemudian, Taiwan 32 wakil, Thailand 28, India 26, Korsel 24, Jepang 24, Malaysia 24, Hongkong 16, Singapura 11, Macau 9, Vietnam 5, dan Filipina satu wakil. Pada kejuaraan kali ini Indonesia mengejar lima gelar. Dua tahun silam, saat kejuaraan Asia U15 dan U17 di Kudus, Merah Putih mendapat empat gelar. Masing-masing dari tunggal putra U17 (Firman Abdul Kholik), Andika Ramadan/Marsehilla Gischa Islami (ganda campuran U17), Rifky Nur Alam/Rinov Rinaldy (ganda putra U15), dan Rinov Rinaldy/Vania Arianti Sukoco (ganda campuran U15). Wakil Sekretaris Jendral PP PBSI, Achmad Budiharto, kemarin (6/10), berkata, ajang ini juga menjadi barometer pencapaian klub-klub Indonesia di pebulu tangkis U15 dan U17. Sebanyak 71 pemain berasal dari delapan klub tanah air. “Hasil turnamen ini biasanya dapat dijadikan patokan buat langkah pemain tiga sampai empat tahun ke depan. Jadi hasilnya tidak bisa dilihat instans,” ucap Budi, sapaan Achmad Budiharto. Budi lantas mencontohkan Firman yang tampil gemilang di Kudus dua tahun silam. Setelah tampil sebagai juara tunggal putra kejuaraan Asia U17 2013, tak lama kemudian awal 2014 Firman masuk pelatnas. Dan Firman kini mulai menjadi pemain andalan Indonesia di masa mendatang. Budi melihat kekuatan Indonesia ada di sektor ganda. Pada edisi 2013 dan 2014, ganda campuran U17 Merah Putih selalu juara. Tahun lalu lewat tangan Akbar Gusti/Serena Kani. Sedang 2014 dari Andika Ramadan/Marsehilla Gischa Islami. “Tahun ini ganda putra dan ganda putri saya harapkan bisa memberikan kejutan. Semoga bisa dapat lima gelar lah. Lebih baik dari 2013 saat dapat empat gelar,” ujar Budi. Mengenai peta persaingan, tak adanya Tiongkok membuat semua sektor lebih merata dan berat. Korsel punya pasukan muda tangguh di ganda putra. Lalu Jepang di tunggal putri. Lalu Thailand di sektor tunggal putra dan tunggal putri. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: