Mengenang Kembali Kejayaan Cimanuk

Mengenang Kembali Kejayaan Cimanuk

Bupati akan Wujudkan Impian 800 Km Jalan Beton di Indramayu BERDASARKAN Lontar Babad Dermayu, pedukuhan di hilir Sungai Cimanuk yang kini menjadi Kabupaten Indramayu didirikan oleh Raden Wiralodra, seorang ksatria dari Bagelen Jawa Tengah. Beliau masih keturunan Hayam Wuruk, seorang raja dari kerajaan Majapahit. Raden Wiralodra membangun pedukuhan Cimanuk pada 1510 Masehi. Sedangkan peresmiannya dilakukan pada 1 Sura 1449/1 Muharam 934 H/7 Oktober 1527 M. Untuk mengenang jasa Wiraloda, Pemerintah Daerah Indramayu bersama DPRD Kabupaten Indramayu dalam sidang paripurna pada tahun 1977 menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Hari Jadi Kabupaten Indramayu dan tertuang dalam peraturan daerah. Berangkat dari catatan tersebut, usia Kabupaten Indramayu memasuki 488 tahun. Bila rata-rata usia hidup manusia kisaran 60-70 tahun, berarti sudah tujuh atau delapan generasi yang telah bermukim Indramayu sejak 1527. Suatu masa yang sangat panjang bagi perjalanan hidup manusia yang ingin mencari asal-usulnya, juga identitas sejarahnya. Dalam kurun waktu tersebut, tentu banyak sudah peristiwa yang dialami oleh Kabupaten Indramayu. Catatatan sejarah menyebutkan, sesudah didirikan oleh Raden Wiralodra, Indramayu menjadi daerah yang ramai. Ditambah lagi dengan keberadaan Sungai Cimanuk yang menjadi akses ke Laut Jawa, membuat daerah Indramayu dengan muara Cimanuknya tidak pernah sepi dari lalu-lalang manusia. Perahu menjadi moda transportasi utama saat itu yang digunakan untuk mengangkut dan mendistribusikan kebutuhan manusia, terutama dari daerah di pedalaman Jawa Barat, ke pesisir-pesisir pantai utara Jawa lainnya. Akhirnya Indramayu pun dikenal sebagai daerah pantai yang memiliki syahbandar terbesar di Jawa Barat (Pasundan). Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah mengatakan, bukti-bukti adanya pelabuhan besar di Indramayu masih terlihat jejaknya dengan ditemukannya besi-besi yang besar di sepanjang tanggul Cimanuk, khususnya di depan Kantor Pos Indramayu saat ini. Besi-besi ini disinyalir sebagai patok yang berfungsi untuk mengikat tali  kapal-kapal besar saat bersandar menaikan atau menurunkan barang. Selain itu, juga adanya gudang-gudang tua yang besar sepanjang Sungai Cimanuk. “Kini dalam pangkuan Republik Indonesia, Kabupaten Indramayu menjadi daerah yang kaya, dengan sumber daya alam seperti hasil bumi, ikan laut dan ikan tawar, minyak dan gas alam, batik dan lain-lain,” tuturnya. Diungkapkan dia, Indramayu adalah penghasil padi yang berkontribusi besar terhadap pasokan beras nasional. Setiap tahun Indramayu menghasilkan 1.704.956,71 ton gabah kering. Sedangkan produksi ikan laut segar di Indramayu mencapai 107.989,60 ton per tahun dengan nilai produksi Rp1.556.209.500.000. Dalam rentang waktu 1527 sampai dengan sekarang, tercatat sudah 32 orang yang menjadi pemimpin Indramayu sejak pertama kali Raden Wiralodra meresmikan pedukuhan Cimanuk, sampai Bupati Hj. Anna Sophanah memimpin Indramayu. Hj Anna Sophanah merupakan perempuan pertama yang memimpin Indramayu. Ini tentunya menjadi catatan tersendiri bagi sejarah Indramayu. Di bawah kepemimpinan Anna Sophanah, pembangunan di Kabupaten Indramayu terus mengalami peningkatan dan kemajuan signifikan. Betonisasi jalan kabupaten dan dibangunnya jembatan penghubung antar kecamatan adalah salah satu contohnya. Tercatat, sudah 183 kilometer jalan kabupaten Indramayu yang dibeton dan tiga jembatan megah yang menjadi penghubung antar kecamatan di wilayah Indramayu. Tidak dapat dipungkiri, betonisasi jalan kabupaten merupakan salah satu upaya bagi Pemkab Indramayu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dibangunnya jalan dan jembatan, diharapkan dapat membuka serta meningkatkan akses-akses ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain di wilayah tersebut. Awalnya, jalan beton hanya 100 kilometer. Apabila kini sudah mencapai 183 kilometer, berarti hal tersebut telah melampaui target. Namun demikian, Bupati Hj Anna Sophanah berharap, semua jalan kabupaten sepanjang 812.198 kilometer dapat dibeton semua. “Saya serius membangun jalan kabupaten dengan melakukan betonisasi jalan,” tegas dia. Semua program fenomenal ini diakui Anna dapat terwujud berkat dukungan masyarakat dan APBD yang setiap tahunnya mengalami kenaikan signifikan. APBD Kabupaten Indramayu memang mengalami kenaikan yang fantastis. “Dalam kurun empat tahun (2010-2014) APBD Indramayu mengalami kenaikan sebesar Rp1,3 triliun, yaitu dari semula hanya Rp1,35 triliun menjadi Rp2,65 triliun. Dan di akhir kepemimpinan kami, tahun 2015 diyakini APBD bisa mencapai Rp3 triliun,” paparnya. (oet)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: