PDAM Indramayu Lumpuh

PDAM Indramayu Lumpuh

Tak Ada Air Baku, Tinggal Satu IPA yang Beroperasi INDRAMAYU– Dampak kemarau panjang dan imbas penutupan Sungai Cimanuk untuk penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, semakin parah. Masyarakat Kabupaten Indramayu kini semakin kesulitan air bersih, karena PDAM Tirta Darma Ayu, nyaris lumpuh dari operasional pengolahan air baku. Bahkan Pemerintah Kabupaten Indramayu juga telah menetapkan Indramayu darurat air bersih. Air baku PDAM yang sebagian besar bersumber dari air sungai, nyaris sudah tidak tersedia lagi. Direktur Teknik PDAM Tirta Darma Ayu, H Tono Suhartono mengatakan, dari keseluruhan instalasi pengolahan air (IPA) yang dimiliki PDAM, yaitu 13 IPA, tinggal satu IPA yang masih bisa mengolah air bersih yaitu IPA Anjatan. IPA yang satu ini berfungsi karena mengandalkan air baku dari Bendungan Salam Darma dan kondisinya masih cukup air. Sementara IPA yang lain sudah tak berfungsi karena lokasi pengambilan air mengering. “Sebagian IPA milik kita memang mengandalkan air Cimanuk. Dengan kondisi seperti ini otomatis banyak yang tidak beroperasi,” ujar Tono, saat melakukan kunjugan ke IPA Pecuk di  Kecamatan Sindang, Kamis (8/10). Dirut PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Tatang Sutardi S Sos MSi menjelaskan, krisis air bersih diperkirakan akan terjadi hingga dua bulan kedepan. Dari jumlah total pelanggan PDAM Tirta Darma Ayu mencapai  90.503 pelanggan, sebanyak 76.746 pelanggan kini terancam krisis air bersih. “Air bersih bagi 76.746 pelanggan PDAM yang airnya bersumber dari Sungai Cimanuk otomatis terancam terhenti, akibat penutupan aliran Sungai Cimanuk,” tandas Tatang. Tatang mengungkapkan, sumber air baku PDAM dari Sungai Cimanuk selama ini dialirkan melalui instalasi pengolahan air bersih (IPA) di Kertasmaya, Jatibarang, Lohbener, Bangodua, Jatisawit, Plumbon dan Sindang. Akibat musim kemarau instalasi tersebut banyak yang tidak bisa beroperasi. Terlebih ketika aliran Sungai Cimanuk ditutup untuk kepentingan penggenangan Waduk Jatigede, otomatis instalasi tersebut tidak berfungsi. Tatang menambahkan, saat ini pihaknya hanya berharap ada aliran air dari Bendung Rentang Kabupaten Majalengka, yang akan digilir setiap hari Senin dan Kamis. Menurutnya, aliran dari Bendung Rentang tersebut juga tak signifikan bisa mensuplai kebutuhan air di Indramayu karena kapasitasnya hanya dua meter kubik per detik. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Drs Edi Kusdiana MM mengatakan, Indramayu memang telah ditetapkan mengalami darurat air bersih. Dikatakan, terkait persoalan air bersih ini pemkab Indramayu juga sudah mengajukan surat permohonan kepada pemerintah pusat, agar aliran air Sungai Cimanuk bisa dibuka sedikit dari Jatigede. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: