3 Calon Bersaing Ketat

3 Calon Bersaing Ketat

Pengurus GP Ansor Diminta Jangan Buat Posko Pilkada INDRAMAYU – Pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan memilih bupati dan wakil bupati Indramayu bakal digelar seminggu lagi. Enam pasangan calon terus melakukan penggalangan dukungan agar mampu mendulang suara maksimal pada 18 Agustus nanti.  Bermacam cara dilakukan untuk menarik simpati, mulai dari kunjungan ke desa-desa, salat berjamaah dengan masyarakat, memasang baliho maupun stiker, hingga berkunjung ke pasar tradisional. Lalu, siapa di antara enam calon tersebut yang paling berpeluang menang? Menurut pengamat masalah politik, pendidikan dan pemerintahan, Drs H Khariri MM, keenam calon tersebut sama-sama memiliki peluang. Meskipun demikian, tuturnya, kalau melihat realita di lapangan pasangan nomor urut 4, Hj Anna Sophanah-Drs H Supendi MSi (Andi) masih berada di posisi teratas. Sementara pasangan nomor urut 6, H Uryanto Hadi SH SE-H Abas Abdul Djalil SAg MSi (Urab) menguntit di bawahnya dengan selisih tipis, disusul pasangan H Gorry Sanuri-Ruslandi (G & R). “Prediksi saya Andi dan Urab akan bersaing ketat. Namun Andi lebih unggul karena memiliki jaringan yang lebih baik hingga ke tingkat grassroot. Calon nomor urut 3, Gorry Sanuri-Ruslandi yang diusung PDIP dan Hanura juga punya massa yang sangat fanatik,” tandasnya, Senin (9/8). Bagaimana dengan calon independen? Menurut Khariri, untuk saat ini calon independen masih sulit untuk menandingi calon dari parpol atau gabungan parpol yang memang sudah memiliki jaringan luas. Meskipun demikian, jika mereka mampu membangun komunikasi dan jaringan yang bagus, maka peluang menang tetap ada, seperti yang terjadi di Kabupaten Garut. Sementara itu, Sekjen GP Ansor Kabupaten Indramayu Ustad Masrukhin SQi meminta kepada seluruh pengurus dan kader untuk tidak ikut-ikutan membuat posko pengamanan pilkada. Sebab soal keamanan, GP Ansor menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian setempat. ”Kami meminta pengurus GP Ansor untuk tidak ikut-ikutan membuat posko pengamanan, karena itu tugas polisi,” ujar Masrukhin, usai memimpin rapat pengurus GP Ansor, Senin (9/8) di Kampus Putih Segeran. Dikatakan, GP Ansor dan Banser adalah organisasi di bawah naungan nahdlatul ulama (NU) yang terbebas dari kepentingan politik manapun. Namun, menurut Masrukhin, kader Ansor mempunyai hak yang sama untuk menjadi pemimpin. Sehingga dengan munculnya sosok Abas Asafah dalam pencalonan pilkada, maka tidak salah jika pengurus GP Ansor ikut mendukung dan menyukseskan. ”Silahkan saja pengurus GP Ansor memilih calon pemimpin yang dikehendaki, namun harus benar-benar orang yang pernah membesarkan organisasi ini,” tuturnya diplomatis. Masrukhin menegaskan, ada tugas berat yang harus diemban GP Ansor Indramayu menjelang pilkada, yaitu mengawal pilkada agar bisa berlangsung secara kondusif, serta jujur dan adil (jurdil). (oet/dun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: