Sejarah itu Tak Berubah

Sejarah itu Tak Berubah

Sriwijaya FC 2 v 1 Arema Cronus JAKARTA - Sejarah memang menjadi penanda sebuah perubahan masa. Tetapi, sejarah pula yang membuat perubahan itu seakan tidak berarti buat Arema Cronus, salah satu klub papan atas Indonesia dari Jawa Timur. Dituntut meraih kemenangan atas Sriwijaya FC (SFC), klub yang berjuluk Singo Edan itu malah takluk dengan skor tipis (1-2). Menjalani laga “usiran” rupanya tidak membuat semangat skuad SFC meredup. Bermodal catatan sejarah kala bermain di Stadion Manahan Solo yang cukup gemilang, SFC tampil penuh percaya diri. Sebaliknya, Arema Cronus yang tidak pernah meraih kemenangan selama bermain di stadion kebanggaan warga Solo itu harus menelan beribu rasa kecewa. Seperti yang diprediksi sebelumnya, skuad Arema Cronus langsung memberikan tekanan kepada skuad SFC. Kembalinya Samsul Arif ke skuad cukup membuat permainan Singo Edan bervariasi. Hanya saja, dalam perkembangannya, Samsul mendapatkan pengawalan ketat dari barisan pemain bertahan Laskar Wong Kito -julukan SFC. Permainan Singo Edan terlihat menjurus kasar ketika pola serangan mereka mentok di lini belakang SFC yang dikawal Fachrudin Arianto dan Abdoulaye Maiga. Terlebih setelah mereka tertinggal setelah gelandang bertahan SFC, Asri Akbar melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti di menit ke-44. Serangakaian serangan yang dilancarkan Arema baru berbuah hasil melalui set pice tendangan pojok. Fabiano yang menerima tendangan pojok Dendi Santoso memenangkan duel udara dengan bek SFC. Selanjutnya bola liar mengarah ke Lancine Kone yang diteruskan tendangan akrobatik yang membuat kedudukan seri 1-1 di menit ke-73. Benny Dollo merespon positif gol Arema, dia melakukan rotasi dengan memasukan tenaga muda Yohanis Nabar dan Rizky Dwi Ramadhana. Terbukti pilihan tersebut cukup ampuh untuk memberikan perubahan dalam skuad SFC. Pergerakan dan tenaga yang masih fresh memberikan warna berbeda di kubu Laskar Wong Kito. Alhasil, sundulan Musafri di menit ke-79 membuyarkan asa Arema untuk lolos ke babak final yang akan digelar 18 Oktober akhir pekan nanti. Musafri memanfaatkan umpan terukur pemain pengganti Rizky Dwi Ramadhana. Salah satu kunci keberhasilan SFC, tadi malam, yakni dari sisi pertahanan mereka yang cukup solid. Sama seperti yang mereka tunjukkan pada leg pertama di Malang sebelumnya. “Kami sulit membongkar pertahanan mereka yang rapat,” keluh Joko Susilo, pelatih Arema Cronus dalam konferensi press tadi malam. Selain itu, keberadan 30 Aremania di Stadion Manahan membuat konsentrasi pemain Arema terpecah, dan cenderung tertekan. Sementara itu, Bendol-sapaan karib Benny Dollo meminta skuadnya untuk menikmati euforia kemanangan yang mereka raih. “Yang pasti kami tidak mau mikir akhir perjuangan kami lawan Persib nanti, nikmati dulu euforia ini,” tegasnya. Selanjutnya SFC akan menghadapi Persib Bandung yang dalam laga sebelumnya mengandaskan Mitra Kukar (3-1). Sedangkan Arema akan bersua Mitra Kukar dalam perebutan juara ketiga. (nap/nik/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: