Perebutan Juara Ketiga Digeser ke Bali

Perebutan Juara Ketiga Digeser ke Bali

Tetap Tanggal 17 Oktober, Arema Siap Ladeni Mitra Kukar MALANG - Simpang siur venue laga Arema kontra Mitra Kukar pada perebutan juara ketiga Piala Presiden, terjawab sudah. Kemarin, Mahaka Sport selaku panitia Piala Presiden memutuskan laga Arema lawan Mitra Kukar di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali. Waktunya tidak berubah, tetap Sabtu (17/10) mendatang. Keputusan ini memang cukup mengejutkan. Sebab, awalnya perebutan juara ketiga akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Bahkan, konsentrasi tim Arema Cronus pun juga sudah disiapkan berlaga ke SUGBK. Namun karena panitia tidak ingin terlalu ribet, maka hanya partai final saja antara Persib Bandung lawan Sriwijaya FC yang digelar di SUGBK. Perubahan venue ini tentu merepotkan tim pelatih Arema Cronus. Sebab, tim pelatih harus mengubah program latihan. Usai tampil di semifinal lawan Sriwijaya FC, Cristian Gonzales dan kawan-kawan sudah melakoni dua kali latihan intensif. Materi yang diterapkan pelatih pun juga masih berkutat pada rekondisi pemain. Baru kemarin intensitas latihan mulai ditingkatkan, yaitu dengan melakoni dua kali latihan sehari. Pagi melakoni latihan fitness, sore harinya melakoni latihan di Stadion Gajayana Malang. ”Kalau tahu ada perubahan, kita pasti tidak akan lakukan latihan dua kali tadi,” terang pelatih Arema Joko ’Gethuk’ Susilo. Gethuk memang harus menyesuaikan dengan perubahan venue. Karena sudah telanjur melakoni latihan yang cukup berat kemarin, tim pelatih memutuskan untuk meniadakan latihan hari ini. ”Pemain butuh rest, tadi latihan cukup berat. Jadi besok tidak ada latihan, kita langsung berangkat,” pelatih asal Cepu tersebut. Dengan kondisi itu, praktis tim Arema hanya memiliki sisa waktu persiapan selama sehari saja. Tepatnya di hari Jumat (16/10), saat menjajal lapangan di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Bali. Dibandingkan sebelum ada perubahan venue pertandingan, program persiapan tim Singo Edan memang mengalami banyak perombakan. Sebab dijelaskan Gethuk bahwa timnya sebenarnya berencana untuk melakoni latihan lagi hari ini. Di hari Jumat (16/10), barulah rombongan tim berencana berangkat ke Jakarta. Dengan masa persiapan selama tiga hari di Malang, tim pelatih tetap optimistis menatap partai perebutan tempat ketiga. Kini setelah ada perubahan, tentu mereka harus memutar otak lagi untuk mempersiapkan tim sebaik mungkin. ”Mau bagaimana lagi, kita mengerti kondisi yang saat ini terjadi. Mau nggak mau kita lah yang harus memodifikasi program kita,” sambung pelatih yang mengantongi lisensi B AFC itu. Dibandingkan dengan tim lawan Mitra Kukar, waktu recovery Singo Edan memang tercatat lebih sedikit. Sudah memulai persiapan sejak Senin (12/10) lalu, tim berjuluk Naga Mekes itu sudah berada di Jakarta untuk melakukan pemusatan latihan. Kini, tim yang diarsiteki Jafri Sastra hanya perlu berangkat ke Bali juga. Sementara itu, General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo menyebutkan, perpindahan venue tersebut tak banyak berpengaruh. ”Mau main di mana saja tetap sama,” ucap dia. Terkait perubahan jadwal pertandingan, dia juga tak menampakkan keberatannya. Beruntung, jarak Malang-Bali tidak terlampau jauh, sehingga kondisi fisik pemain tak terlalu terkuras untuk melakukan perjalanan. Berbeda halnya bila pertandingan dilangsungkan di Jakarta. Ruddy melanjutkan, dari informasi yang didapatkan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi pemindahan tempat pertandingan. Salah satunya untuk memecah konsentrasi suporter.   Seperti diketahui, dari rencana awal penyelenggaraan dua pertandingan di SUGBK memang akan menyedot cukup banyak animo suporter. Sedikitnya ada empat kelompok suporter yang dipastikan datang. Berasal dari pendukung Arema, Mitra Kukar, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC. Banyaknya kelompok suporter yang datang itulah yang diindikasikan bisa memicu konflik di venue pertandingan. (by/c2/did)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: