Utje Tutup Gebyar Muharam
KUNINGAN - Walaupun masih dalam keadaan pita suara yang terganggu, namun tak menyurutkan Bupati Hj Utje Ch Suganda untuk memenuhi undangan di sejumlah tempat. Usai menghadiri acara di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, bupati langsung menutup Gebyar Muharam yang dihelat di Kuningan Islamic Center (KIC), Sabtu (17/10). Acara yang berlangsung selama sepekan tersebut ditutup dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang telah digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriah. Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Kabag Kesra Drs H Toto Toharudin MPd mengatakan, pelaksanaan Gebyar Muharam ini akan rutin dilaksanakan setiap tahun. Sesuai dengan visi Kabupaten Kuningan yakni Mandiri, Agamis, Sejahtera (MAS), maka kegiatan seperti ini sangat mendukung terhadap visi agamis. “Insya Allah kami akan rutin menyelenggarakan kegiatan seperti ini, karena manfaatnya sangat dirasakan terutama dalam menegakkan syiar Islam dan menjalin semangat silaturahmi antar organisasi keagamaan dan masyarakat,” ujar Toto. Hanya saja, bupati berharap agar ke depan acara seperti ini harus dikemas lebih meriah lagi. Tujuannya agar perayaan Tahun Baru Hijriah tidak sampai kalah meriah oleh perayaan tahun baru Masehi. “Seiring dengan zaman dan teknologi dari luar yang masuk dengan sangat mudah, lambat laun kebudayaan dari luar dengan mudah masuk dan ditiru oleh anak-anak kita. Tugas kita semua adalah tetap mempertahankan kebudayaan Islami, agar kegiatan keagamaan tidak kalah dengan kebudayaan dari luar yang merusak kebudayaan kita,” tegas bupati dalam sambutannya. Dalam kesempatan itu, Bupati Utje menyerahkan berbagai hadiah perlombaan yang dilaksankan selama Gebyar Muharam tersebut. Kegiatan Gebyar Muharam sendiri terbilang sukses dari sisi penyelanggaraan. Sejak awal, kegiatan yang dikemas secara Islami tersebut mendapat perhatian dari warga Kabupaten Kuningan. Itu terbukti dengan membeludaknya peserta lomba yang sengaja disediakan panitia guna menyemarakan perayaan Tahun Baru Islam. Namun kondisi ini berbalik 360 derajat dengan Islamic Fair atau pameran yang juga digelar di halaman KIC. Para peserta pameran mengeluh lantaran sepi pengunjung. “Pameran yang sekarang kami gelar di KIC, sangat jauh jika dibandingkan dengan pameran Hari Jadi Kuningan, awal September lalu. Mungkin karena lokasi pameran susah diakses masyarakat karena ketiadaan angkutan umum, juga ditambah dengan sedikitnya peserta pameran. Kami sebenarnya sudah berusaha keras meyakinkan peserta kalau pameran ini sangat potensial untuk promosi. Tapi tetap saja peserta yang ambil bagian jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Beda jika lokasi pameran berada di pusat kota, kemungkinan bakal ramai,” ujar H Nana Sunardi, owner Kuningan Green, penyelenggara Islamic Fair. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: