Owi dan Butet Sudah Merasa Lelah

Owi dan Butet Sudah Merasa Lelah

JAKARTA - Tumpuan prestasi Indonesia di pasangan ganda campuran terlalu bertumpu pada pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Terlalu ditekan, kelelahan dan inkonsistensi pun terjadi. Seperti yang terjadi pada babak pertama French Open Super Series 2015. Secara mengejutkan Owi/Butet yang jadi unggulan kedua dan berstatus sebagai juara bertahan terpaksa pulang lebih awal. Mereka dikalahkan pasangan asal Jepang Keigo Sonoda/Naoko Fukuman dengan skor 21-16, 17-21 dan 11-21. Sebuah hasil yang mengecewakan mengingat minggu sebelumnya mereka berhasil menembus babak final Denmark Open Super Series 2015. “Kalau saya berpikiran bahwa persaiangan juga sudah ketat. Nggak bisa kami selalu diunggulkan dan bisa terus menang. Karena untuk mempertahankan itu lebih sulit dibanding dengan merebut kemenangan. Itu yang kami alami sekarang,” ucap Liliyana. Faktor kelelahan jadi sebab lainnya. Liliyana merasa, setelah pertandingan di Denmark Open, mereka belum full masa pemulihannya.  Menang mudah di game pertama, pada game kedua mereka mengendur.  Banyak poin lawan didapat dari kesalahan sendiri. Pada game penentuan, baru game berjalan lima menit Tontowi/Liliyana sudah tertinggal jauh 0-6. Kesulitan mengejar, merekapun kalah dengan skor yang menohok 11-21. “Di beberapa turnamen terakhir kami hampir tidak pernah kalah di babak pertama, kami tidak boleh jadi goyah karena hasil hari ini. Ini jadi pelajaran dalam perjalanan kami sampai nanti ke Olimpiade Rio,” jelas Liliyana. “Kami ambil hikmahnya aja. Di game pertama kami bisa menang mudah, main sudah enak. Tapi di game kedua kami mengendor, banyak mati sendiri. Tapi nggak apa-apa, ini jadi pelajaran berharga buat kami,” Timpal Tontowi. Tumpuan ganda campuran kini hanya ada di pundak Praveen Jordan/Debby Susanto. Mereka melaju ke babak dua setelah mengalahkan duet Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich, 21-19 dan 21-15. Satu-satunya wakil yang tersisa membuat pasangan ini ingin memberikan hasil yang terbaik.  “Beban nggak ada. Cuma karena kami tinggal satu-satunya wakil, jadi kami ingin memberikan yang terbaik aja buat ganda campuran,” ungkap Debby. Di babak dua, lawan berat siap menghadang. Unggulan lima asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen akan menantang. Jalan yang terjal mengingat secara head to head Jordan/Debby kalah telak 1-6. “Kami sudah sama-sama tahu pola permainannya gimana, hanya fokus aja lagi yang harus dijaga, “kata Debby. ”Semuanya harus diantisipasi. Karena mereka kan pemain top, kelas atas,” ucap dia menegaskan. (wam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: