Jakarta dan Jateng Sama Kuat

Jakarta dan Jateng Sama Kuat

Loloskan 11 Pebiliar ke PON XIX/2016 CIREBON - Kontingen DKI Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng) sama kuat di Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar. Pada even yang berlangsung di Spot Biliar Kota Cirebon, 20-28 Oktober, kedua kontingen bersaing ketat dalam sejumlah nomor pertandingan. Akhirnya, DKI Jakarta dan Jateng sama-sama meloloskan 11 pebiliar menuju PON 2016 yang akan dihelat di Jawa Barat. Meski sama-sama meloloskan 11 pebiliar, rekor Jateng lebih baik. Kontingen POBSI Jateng meraih rekor 100 persen. Mereka meloloskan seluruh pebiliar yang diboyong ke Cirebon. Sementara tim ibu kota, meloloskan 11 dari 13 pebiliar yang bertanding. Ketua Harian POBSI DKI Jakarta Ari Tanjung mengatakan, sebelum bertolak ke Cirebon pihaknya sudah mencanangkan target meloloskan seluruh pebiliar ke PON. Namun demikian, kegagalan dua atletnya, tidak membuat Ari kecewa. “Kini, persaingan semakin ketat. Para atlet sudah berjuang dengan baik. Usaha mereka kita apresiasi. Beberapa kekurangan akan kita evaluasi,” ujarnya sebelum penutupan Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar, kemarin (28/10). Menurut Ari, ke depan POBSI memiliki tanggung jawab lebih besar. Banyak program harus dijalankan pasca babak kualifikasi PON yang berakhir kemarin di Kota Cirebon. Dukungan Pemda DKI Jakarta juga sangat diperlukan untuk mendongkrak prestasi para pebiliar di PON nanti. POBSI DKI Jakarta menargetkan minimal lima medali emas di PON untuk mempertahankan gelar juara umum. “Kita sudah punya program-program. Saya optimistis target di PON bisa terpenuhi,” katanya. Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinan dan Prestasi (Kabinpres) POBSI DKI Jakarta Iswara mengungkapkan kekecewaannya. Menurut dia, pengurangan nomor pertandingan pada PON XIX/2016 mendatang merugikan kontingen DKI Jakarta. “Terjadi pengurangan nomor pertandingan, dari 19 menjadi 16 nomor pertandingan. Tiga nomor yang dikurangi itu, menjadi andalan kami untuk mendulang medali emas,” ujarnya. Ketua Harian PB POBSI Brigjen Abdul Hafil Fuddin mengakui, nomor pertandingan yang ditetapkan di PON 2016 berbeda dari sebelumnya. Khususnya pada divisi pool. Yaitu, hanya dipertandingkan nomor 10 ball. Nomor 8 ball, 9 ball dan 15 ball tidak dilaksanakan. “Perubahan ini memang sempat menjadi polemik di masyarakat biliar Indonesia. Namun demikian saya berha­rap, hal itu tidak lagi menja­di perdebatan. Sebab, kepu­tusan sudah diambil melalui kese­pakatan bersama,” katanya, usai penutupan Pra-PON XIX/2016 cabang olahraga biliar di Kota Cirebon, kemarin. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: