Nasdem Sorot Polusi Pelabuhan Cirebon

Nasdem Sorot Polusi Pelabuhan Cirebon

Enggar: Pembiaran Sama Saja dengan Melakukan Kejahatan BANDUNG- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menyoroti polusi yang terjadi di Pelindo Cirebon. Kondisi itu muncul akibat aktivitas bongkar muat batubara. Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Enggartiasto Lukita, polusi yang terjadi akibat aktivitas bongkar muat batubara, faktanya sangat mengganggu kesehatan masyarakat Kota Cirebon di sekitar pelabuhan. Terutama dialami anak-anak penderita infeksi saluran pernafasan. Hal ini, sama bahayanya dengan bencana asap yang dialami sejumlah daerah akibat kebakaran hutan. Terlebih, di Cirebon sudah dibiarkan selama sepuluh tahun terjadi. “Artinya, ini sama saja dengan pembiaran keadaan. Kalau sudah begitu ya sama saja kejahatan,” tegas dia kepada koran ini di Hotel Papandayan kemarin (2/11). Oleh karena itu, kata tokoh nasional kelahiran Cirebon ini, DPP Nasdem sudah meminta kepada Kementerian Lingkungan Hidup (LH) agar segera melakukan audit. Sekali­gus melakukan upaya hukum bagi mereka yang terbuk­ti melakukan perbuatan meng­ganggu kesehatan warga. “Upaya hukum bisa dilaku­kan kepada sia pa saja, kalau memang terbukti ada pembia­ran dari mereka,” tegas dia. Bahkan, kata Enggar, bila perlu, baik pimpinan Pelindo Cirebon, pengusaha, pimpinan DPRD Kota Cirebon, dan walikota Cirebon tinggal di daerah yang terdampak debu batubara. Dengan begitu, bisa ikut merasakan kesulitan warganya. Setelah merasakan, akan tahu apa yang harus dilakukan. Menurut politisi gaek ini, langkah nyata yang harus cepat dilakukan sekarang adalah meminimalisasi polusi debu batubara. Agar, kegiatan ekonomi jangan sampai mengakibatkan kematian masyarakat. “Pemerintah daerah harus ambil tindakan. Kami tidak mau korbankan masyarakat,” ucap dia. Meski, Enggar sadar, batubara dibutuhkan dunia industri di Jawa Barat. Tapi, tetap harus ada solusi bagi warga yang terkena dampak polusinya. Oleh karena itu, dia mengaku bukan anti batu bara. Namun, tetap tidak bisa diam ketika akibat buruknya semakin menjadi dirasakan masyarakat. “Sampai hari ini polusi batubara makin parah. Jadi ke mana saja upaya untuk melakukan antisipasi meminimalisir dampak batu bara?,” ungkap dia. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: