Panitia Pilkades Keluhkan Honor
Per Anggota Cuma Rp300, untuk Ketua Diganjar Rp750 Ribu KUNINGAN – Sejumlah Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kuningan mengeluh minimnya honor yang didapat. Padahal, mereka berkerja keras untuk menyukseskan kegiatan tersebut. “Kami kerja siang dan malam, namun honor yang didapat hanya 300 ribu Rupiah. Lalu untuk ketua 750 ribu Rupiah. Kami bekerja mulai September dan akan berakhir pada saat pelantikan, diperkirakan akhir Desember,” ucap salah seorang panitia yang tidak mau disebutkan namanya kepada Radar, kemarin (2/11). Dia mengaku, setiap rapat memang ada honor. Namun honor tersebut hanya Rp15 ribu. Itu juga habis untuk dibelikan kopi. Kondisi ini berbeda ketika pada saat sebagian biaya Pilkades ditanggung oleh calon kepala desa. “Dulu mah saat biaya Pilkades ditanggung para calon kades, satu orang panitia minimal 750 ribu Rupiah. Saat ini jauh sekali. Saya berharap, ini jadi perhatian pemerintah karena tanggung jawab panitia besar. Ganjarannya harus sebanding dengan honor,” kata pria yang sudah menikah ini. Dia memandingkan dengan pelaksaanaan Pileg, Pilpres dan Pilkada. Di mana, honornya cukup besar. Apalagi kerjanya hanya sehari langsung kelar. Statemennya tersebut, kata dia, bukan sebuah keluhan dan tidak mendukung pesta demokrasi di desa. “Pemerintah pun harus memperhatikan kerja panitia. Jangan sampai disamakan dengan kerj bakti,” cetusnya. “Saya yakin, semua panitia Pilkades juga mengeluhkan hal yang sama. Hanya ketua panitia yang honornya 750 ribu Rupiah. Padahal kerjanya sama dengan para anggota,” jelas dia. Terpisah, Kepala BPMD (Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kuningan, Drs Deniawan MSi melalui Kabid Pemdes H Ahmad Faruk SSos tidak manampik keluhan dari para panitia. Menurutnya, selain honor, mereka juga mendapat biaya operasional dari pendaftaran pemilih dan biaya rapat-rapat. “Saat ini sudah menyelesaikan kampanye dan berakhir hari ini (kemarin, red). Setelah itu ada simulasi pemungatan suara dan dilanjutkan dengan deklarasi damai. Kemudian, masuk masa hari tenang selama tiga hari. Untuk pemilihan Pilkades tetap, yakni tanggal 8 November,” ucap Faruk. Dikatakan, hingga saat ini pelaksanaan agenda Pilkades berlangung lancar. Tahap demi tahap berjalan lancar. Pihaknya berharap, Pilkades lancar hingga beres sesuai rencana. Dari pantauan Radar, di 83 desa yang akan melaksanakan Pilkades, warga menyusuri jalan-jalan desa. Mereka beramai-ramai melaksanakan kampanye karena kemarin merupakan kampanye terakhir. Pilkades tahun ini cukup bergengsi. Selain kades sudah mendapatkan honor tetap, biaya mencalonkan diri juga ditanggung dari APBD sebesar Rp15 juta per desa, dan sisanya dari APBDes. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: