Ical Tunjuk Nurdin dan Yorrys Jadi Tim Pemenangan
JAKARTA- Kepengurusan Partai Golkar di bawah Aburizal Bakrie (Ical) diam-diam mendatangi kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/11). Mereka melakukan pertemuan secera tertutup dengan Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai, selama satu jam. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa Tim Pemenangan Pilkada harus dikoordinatori Yorrys Raweyai dan Nurdin Halid. Pantauan INDOPOS (Radar Cirebon Group), dalam pertemuan itu tampak Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical), Wakil Ketua Umum Nurdin Halid, Fadel Muhamad, dan Nurul Arifin. Sedangkan kubu hasil Munas Ancol hanya Yorrys Raweyai. Usai pertemuan, Waketum Golkar Nurdin Halid saat dianggap melobi secara diam-diam Yorrys Raweyai, hanya tersenyum. Dia mengatakan, pertemuan hari untuk membahas tim pemenangan pilkada serentak. Dirinya yang sebelumnya menjabat Tim 10 kembali ditunjuk oleh partai menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilkada 2015. \"Tadi diputusin saya sama pak Yorrys lagi (tim pemenangan Pilkada 2015, red),\" ungkapnya kepada wartawan. Dia juga menegaskan, penunjukkan dirinya dan Yorrys nantinya akan resmi dalam bentuk surat dan ditandatangani langsung oleh Aburizal Bakrie. Di surat itu juga akan menjelaskan tugas dari tim pemenangan. \"Surat penunjukannya nanti disebar ke seluruh kader Golkar. Tugas Tim pemenangan ini untuk memenangkan Golkar di pilkada dan bagaimana caranya memenangkan Pilkada 2015,\" imbuhnya. Aburizal Bakrie membenarkan hal tersebut. Ical menegaskan, kedatangannya ke Kantor DPP Golkar itu hanyalah sebatas membahas pemenangan pilkada dan membahas masalah bangsa. \"Pertemuannya tadi kita bahas soal pemenangan pilkada bersama-sama dan bicara yang lainnya. Pembicaraan lainnya itu ialah membahas masalah bangsa negara seperti masalah Papua yang harus serius,\" urai Ical. Dia juga membantah bila pertemuan tersebut melakukan langkah lobi sekaligus membahas rekonsiliasi dua kubu ataupun membahas masalah kepengurusan setelah islah berhasil dilakukan. \"Nantilah itu diselesaikan. Pilkada dulu,\" tandasnya. Waketum Golkar versi Munas Ancol, Yorrys Raweyai mengatakan, ini bukan lobi-lobi. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari Silatnas yang digelar kemarin malam, yaitu kedua kubu sepakat merapatkan barisan guna pilkada serentak. \"Hanya konsolidasi untuk pilkada. Kita rapat untuk menyusun strategi,\" singkatnya kepada wartawan. Sementara Ketum Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono mengatakan, langkah lobi-melobi dalam berpolitik itu sah-sah saja dan bisa dilakukan oleh siapapun tak terkecuali dirinya. Karena, menurut Agung, dirinya meyakini untuk menyatukan kembali dua kubu, ada baiknya Golkar menggelar munas untuk memilih ketua umum yang baru. \"Beri waktu bagi saya dan Ical untuk membahas masalah teknis. Yang paling penting itu adalah penyelesaian perselisihan ini lewat jalur damai juga diperlukan satu kesepakatan. Harus permanen dan harus ada munas, bukan munaslub. Kalau munas tentu bisa memberikan perdamaian permanen,\" ujar Agung. Mantan Menko Kesra itu menyatakan, seandainya benar munas dapat digelar, tak ada larangan bagi siapapun untuk mencalonkan diri sebagai calon Ketum Partai Golkar. \"Pak Ical mau maju silakan, saya mau maju ya silakan, yang muda-muda mau maju ya silakan. Siapa yang mau maju silakan. Yang terpenting dia kader Golkar,\" imbuhnya. Soal kubu Ical pernah menolak munas, Agung menyebut itu hanyalah masalah teknis yang dapat diatur nantinya. Asalkan, kubu Ical mau terlebih dahulu menyetujui munas digelar. \"Itu masalah teknis. Yang penting mau dulu. Mau nggak jalan-jalan ke Surabaya. Kalau mau ya gampang, bisa lewat darat, udara, laut, bisa naik kapal, naik pesawat atau naik Gojek,\" selorohnya. Namun di balik hal diatas, Agung menambahkan, dirinya sudah cukup gembira dua kepengurusan Partai Golkar yang berseteru telah sepakat membangun kembali keharmonisan lewat Silatnas di Kantor DPP Golkar. \"Meski begitu, silatnas tersebut bukanlah berarti kedua kubu menjadi harmonis sepenuhnya,\" tutup Agung. (aen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: