Berhentikan Saja dengan Hormat

Berhentikan Saja dengan Hormat

\"lipsus\"HONORER K2 tengah kecewa. Harapan menjadi CPNS masih harus dikubur dalam-dalam. Rasa kecewa juga disampaikan sejumlah tenaga honorer K2 di Kabupaten Majalengka. “Baru sebulan lalu dapat angin segar mau diangkat jadi CPNS. Sekarang berubah lagi,” kata Korda Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Majalengka, Dewi Raffal Dini SAg. Honorer K2, kata Dewi, menjadi korban PHP (pemberi harapan palsu). Sejak awal, kata dia, FPHI sudah mengajak seluruh honorer K2 untuk mengawal janji Yuddy Chrisnandi. “Perjuangan kita itu harus terus dilakukan. Kalau tidak ada kekompakan, maka terus seperti ini. Semua K2 lagi galau. Tapi bagi FPHI sendiri, jauh hari sebelumnya sudah mengingatkan kepada forum lain agar jangan sampai terlena dan dininabobokan,” terangnya. Sementara salah seorang guru honorer K2, Irawan SAg, mengaku kecewa dengan pernyataan menteri Yuddy terkait batalnya pengangkatan tersebut. “Jelas saya dan teman-teman lainnya kecewa. Ini sih jadinya bukan revolusi mental, tapi revolusinya malah mental. Padahal RAPBN itu diutamakan untuk rakyat. Kalau begini sih lebih baik kami diberhentikan secara hormat oleh pemerintah,” pintanya. Terpisah, Kepala BKD Majalengka Drs H Ahmad Sodikin MM mengaku tak bisa berbuat banyak karena semuanya merupakan keputusan pemerintah pusat. Pengangkatan honorer K2 harus ada payung hukum. “Kalau daerah sih siap-siap saja kalau sudah ada regulasi. Di Kabupaten Majalengka masih tersisa 1.400 K2 yang didominasi oleh guru,” jelasnya. Kecewa dan marah juga disampaikan honorer K2 asal Kabupaten Kuningan. “Sangat kecewa sekali. Kalau seperti ini MenPAN-RB mancla-mencle,” ucap Anton, salah seorang honorer K2 yang mengajar di SMPN 2 Ciniru. Sementara itu, Ketua Forum Honorer Kategori Dua Kuningan, Undang Sutisna, mengaku sudah mengetahui infromasi ini. Seperti semua honorer, ia pun merasakan kecewa dengan keputusan itu karena tidak sesuai dengan janji. “Kami daerah masih nunggu langkah selanjutnya. Apakah ada gerakan lagi atau tidak. Insya Allah Kamis sudah ada keputusan,” ucap Undang. Soal adanya aksi mogok kerja yang akan dilakukan oleh K2, dia mengatakan belum ada instruksi. Pihaknya menunggu informasi dari forum K2 pusat. Mengenai jumlah K2 di Kuningan, hingga terakhir pendaatan ada 1.364. Terpisah, Kepala BKD Kuningan Drs Uca Somantri MSi mengaku pihaknya belum menerima surat resmi dari MenPAN RB terkait pemabatalan pengangkatan honorer K2. “Ketika para K2 demo ke Jakarta dan dijanjijakan diangkat CPNS, mereka banyak yang mengirim pesan dan mengatakan terima kasih atas dukungan moral. Pada saat itu saya pribadi merasa bahagia karena di antara mereka banyak yang sudah mengabdi lebih dari 15 tahun dan usia 50 tahun,” ucap Uca. Tentu, kata dia, pembatalan ini membuat prihatin. Dikatakan, jumlah PNS yang pensiun dalam setahun sebanyak 350 orang. Kuningan sendiri sudah lebih dari tiga tahun tidak mengangkat CPNS, kecuali dari K2 sebanyak 527 orang. “Agar ada kepastian jelas ketika K2 bertanya maka saya tunggu dulu surat resmi dari MenPAN-RB,” ucap Uca. (ono/mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: