Bupati Terima Anugrah Kawistara
KUNINGAN - Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda kembali meraih penghargaan. Yang terbaru, bupati perempuan pertama Kota Kuda ini diberi Anugerah Kawistara dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat di Haris Hotel & Conventions Ciumbuleuit Bandung, Rabu (4/11). Penghargaan diberikan karena Bupati Utje dinilai sebagai pejabat publik yang peduli terhadap bahasa. Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Muh Abdul Khak MHum menjelaskan, Anugrah Kawistara merupakan sebuah wujud apresiasi dan penghormatannya atas dedikasi dan konsistensi para pihak yang peduli dan komitmen dalam pembinaan dan pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia di Jawa Barat. “Bupati Kuningan kami anggap tokoh peduli terhadap bahasa. Sehingga laik untuk diberi Anugrah Kawistara,” ujar Abdul Khak kepada Radar, kemarin. Anugerah Kawistara juga diberikan kepada mereka yang telah melakukan pengembangan, peelindungan, dan pembinaan bahasa. Dia berharap, bentuk kecil apresiasi dari Balai Bahasa Jawa Barat kali pertama ini memicu anugerah di tahun berikutnya. “Sekaligus juga kami harap bisa memotivasi tokoh, komunitas, dan media untuk melakukan pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia di Jawa Barat,” imbuhnya. Utje merasa bangga dan sangat terhormat atas raihan Anugerah Kawistara dari Provinsi Jawa Barat ini. “Baik sebagai pribadi maupun panitia, saya sangat berterima kasih atas perhatian dan pengakuan Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat,” ucap Utje. Disadari Utje, hampir setiap hari, bahkan setiap saat dia melakukan komunikasi dengan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkab maupun masyarakat secara umum. Sebagaimana dimaklum, masyarakat dengan latar belakang beragam semua dituntut mampu selain menguasai persoalan, juga memahami pola pikir dan bahasa yang digunakan mereka agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik. Dia selalu menekankan pada setiap kesempatan, terutama kepada staf bahwa di manapun kepada siapapun harus melakukan komunikasi baik. Tentu agar tugas pekerjaan bisa berjalan mulus. “Menurut pemahaman saya, komunikasi merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak,” papar Utje. Dalam situasi tertentu, komunikasi juga menggunakan media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang. Sehingga ada efek tertentu yang diharapkan. Di samping komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang kepada orang lain. “Saya sangat menyadari, tidak ada orang atau kelompok yang diakui keberadaannya tanpa komunikasi. Sebab, komunikasi bukan sekadar menanamkan makna tetapi juga harus dipahami,” tegasnya. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: