Rossi Tetap Favorit Juara

Rossi Tetap Favorit Juara

Masih Unggul Tujuh Poin dari Lorenzo VALENCIA- Minggu nanti (8/11), Valencia akan menyajikan seri penentuan MotoGP 2015. Sejarah mencatat hanya sedikit musim balapan ketat dimana titel juara dunia harus ditentukan hingga seri terakhir. Dari yang tidak banyak itu sebagian besar berpihak pada sang pemimpin klasemen. Sampai seri ke-17 di Sepang Malaysia dua pekan lalu Valentino Rossi masih memimpin klasemen pembalap dengan keunggulan tujuh poin dari rekan setimnya di Movistar Yamaha Jorge Lorenzo. Namun rider Majorca itu punya keuntungan kemenangan dua seri lebih banyak. Bagi Lorenzo posisinya saat ini hanya butuh menyamakan perolehan poinnya dengan Rossi. Jika itu terjadi maka mimpi the Doctor merengkuh juara dunia MotoGP ke-8 musnah. Target mudah bagi Lorenzo mengingat Rossi akan memulai balapan dari grid buncit. Sampai kemarin (4/11) mahkamah arbitrase olahraga belum memutuskan menerima atau menolak gugatan rider Italia tersebut untuk mencabut penalti tiga poin buntut senggolannya dengan Marc Marquez di Tikungan 14 Sirkuit Sepang. Tapi statistik sejarah berpihak kepada Rossi. Musim 2015 hanya kalender balap ke-17 dimana juara dunia ditentukan pada seri terakhir. Dari 16 musim sebelumnya hanya dua dimana pemimpin klasemen gagal mengangkat tropi juara dunia di seri terakhir. Yang pertama adalah musim 1992 saat Mick Doohan dan Wayne Rainey berebut juara dunia. Doohan yang dibebat cedera sepanjang musim kemudian mendulang poin maksimal di dua seri terakhir. Rainey melakoni balapan penentuan di seri terakhir dengan defisit dua poin dari rivalnya. Namun pada akhirnya dia berhasil mengandaskan mimpi Doohan merebut juara dunia dengan keunggulan empat poin. Setelah 1992, hanya satu musim dimana gelar juara ditentukan pada seri terakhir, yakni 2006. Dan yang perlu diberi garis bawah tebal adalah, saat itu Rossi-lah korbannya. Musim hebat rider Italiano tersebut memulai seri terakhir dengan selisih delapan poin di depan Nicky Hayden. Namun kecelakaan menimpanya di tengah balapan dan gelar juara yang sudah di tangan lepas begitu saja. Sejak saat itu tidak ada musim MotoGP dimana penentuan balapan harus dilakoni sampai seri terakhir, kecuali pada 2013. Itupun Marquez yang leading di klasemen pembalap akhirnya merebut juara dunia meski Jorge Lorenzo memenangi balapan pamungkas. Jika menilik statistik tersebut tentu saja Valencia akan berpihak pada Rossi. Namun pengalaman 2006 juga memberi pelajaran hebat kepada rider 36 itu. Apalagi dia harus tampil ngotot di Valencia jika benar-benar harus memulai lomba dari posisi paling belakang. Dan Valencia sudah pasti akan menjadi balapan ketat karena di musim inilah selisih poin kedua rider paling tipis sejak 1992. Perkembangan terakhir dari gugatan Rossi di CAS menyebutkan bahwa mahkamah yang berpusat di Lausane, Swiss tersebut menolak permohonan Jorge Lorenzo untuk terlibat dalam kasus tersebut. Sebagai pembalap yang punya kepentingan dalam perebutan juara dunia musim 2015, rival Rossi tersebut punya hak untuk berkontribusi dalam penanganan insiden di GP Malaysia dua pekan lalu. Namun CAS menolak permohonannya. Dengan demikian CAS akan tetap menangani kasus tersebut dengan hanya melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez. “Pada 2 November 2015 pengacara yang mewakili Jorge Lorenzo mengajukan permohonan intevensi dalan kasus arbitrase antara Valentino Rossi dan FIM,” tulis pernyataan resmi CAS pada Selasa (3/11) waktu setempat. “Sore ini (Selasa) CAS menyatakan pengajuan Lorenzo ditolak,” tandasnya. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: