Kerja Tanpa Hari Libur

Kerja Tanpa Hari Libur

TANGGUNG jawabnya terbilang cukup berat\"lipsus\". Bekerja 24 jam, tanpa libur. Beban kerja yang berat tersebut boleh dibilang tak sebanding dengan honor yang didapatkan. Bahkan status pekerjaannya, termasuk pegawai tidak tetap (PTT), sewaktu-waktu bisa diberhentikan. Cerita ini ada pada Tika Widyasari AmKeb, bidan PTT yang ditugaskan di Desa Cisaat, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon. Bekerja bertahun-tahun, hingga kini belum juga diangkat menjadi PNS. “Sudah hampir 10 tahun menjadi bidan PTT di Desa Cisaat, Kecamatan Waled,” ujar Tika. Tika mengakui harus bertempat tinggal berbeda dengan suaminya. “Kalau bidan PTT kan harus tinggal di desa di mana kita ditugaskan. Saya di Cisaat dan harus tinggal di Desa Cisaat, sedangkan suami saya kerja di Cirebon (Kota Cirebon, red). Paling kalau akhir pekan suami saya ke sini (Cisaat, red),” ujar Tika. Tantangan pekerjaan lainnya sebagai bidan PTT yaitu harus bekerja 24 jam. “Kenapa bidan PTT harus tinggal di desa itu karena kita kerja nggak pandang waktu. Siang dan malam ya harus saya laksanakan. Gak ada istilah tanggal merah atau hari libur. Saat ada masyarakat yang membutuhkan, ya kita harus siap membantu. Sekali pun tengah malam ketika saya sedang tidur, kalau ada mwarga yang membutuhkan, ya harus bangun dan membantu masyarakat,” ujar Tika. Tika mengungkapkan salah sau pengalaman menantang saat bertugas. “Pernah tengah malam jam 1, ada soerang ibu hamil yang akan melahirkan. Kondisinya sudah sangat kritis karena kekurangan darah. Saya coba kontak PMI Jateng dan PMI Kuningan yang paling dekat dari Cisaat. Ternyata tidak ada. Saya gak mau ibu ini meninggal. Saya kontak PMI Kabupaten Cirebon ternyata ada. Akhirnya malam-malam ke Cirebon untuk ambil darah. Ibu dan bayinya pun selamat, bahkan kini anaknya sudah besar,” ujar Tika. Lalu, berapa honor yang diterima selama ini? Ternyata dengan pekerjaan yang sangat berat itu tidak diiringi dengan honor yang layak. “Honor saya ya begitu, tapi herannya kenapa bidan PTT seperti saya tidak segera diangkat CPNS. Padahal kita bekerja sudah bertahun-tahun. Pekerjaan kita sangat berat dan berisiko. Hingga saat ini belum ada bidan PTT seperti saya yang diangkat menjadi PNS,” ujar Tika. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: