Modernisasi Pasar Tradisional Harus Diprioritaskan
JATIBARANG- Setelah berkunjung ke berbagai tempat di Kota Cirebon, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, juga mengunjungi Kecamatan Bongas, Pemkab Indramayu dan Pasar Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Di pasar sandang terbesar di Indramayu tersebut, Irman berkeliling melihat kondisi pasar yang tahun lalu pernah mengalami kebakaran. Usai berkeliling, Irman langsung meminta modernisasi pasar tradisional diprioritaskan. “Modernisasi pasar harus diprioritaskan, karena sangat diperlukan agar tidak ada lagi kesan kumuh pada pasar tradisional. Modernisasi pasar diharapkan dapat membuat pedagang dan pembeli merasa nyaman, sehingga pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern,” ujar Irman didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Indramayu, M Kostaman, Rabu (11/11). Irman menjelaskan, modernisasi pasar tradisional bukan berarti mengubah pasar tradisional menjadi mall. Modernisasi berarti perubahan penataan ruang pasar di mana letak pedagang sandang, buah, sayuran dan daging, tertata dengan baik. “Jangan sampai semrawut dan terkesan kumuh, jadi ketika sudah ditata dengan benar otamatis dapat memberikan rasa nyaman pengunjung juga,” tuturnya. Selain itu, Irman menambahkan, pedagang juga harus diberikan pendidikan entrepreneur, sehingga mereka bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan daya saing. Kepala Diskoperindag Kabupaten Indramayu, M Kostaman mengaku, pihaknya sudah menyediakan lahan seluas lima hektare untuk merelokasi pedagang, dengan anggaran dari APBD Kabupaten Indramayu sebesar Rp15 miliar dan APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp14 miliar. “Total dana yang dibutuhkan Rp31 miliar. Dengan dana sebesar itu, Pasar Jatibarang akan menjadi pasar terbesar di wilayah III Cirebon. Tata ruang pasar juga akan diubah sedemikian rupa agar lebih nyaman untuk dikunjungi,” beber dia. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: