Kondisi Aman, tapi Sudah Tua
Bendungan Darma Runtuh Jika Tak Ada Pemeliharaan KUNINGAN – Tembok Bendungan Waduk Darma di Desa Jagara Kecamatan Darma semakin tua. Namun, tenang dulu. Hasil pemeriksaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung menyebutkan bahwa kondis fisik tembok Bendungan Waduk Darma masih aman. Ini membuat semua warga Kuningan lega. “Hasil pengamatan dan pemeriksaan, kondisinya masih aman. Tidak ada tanda-tanda akan runtuh,” tegas Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Trisasongko Widianto di sela sosialisasi Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Darma di Lembah Ciremai Resto, Selasa (24/11). Makanya, pemkab maupun masyarakat tidak perlu khawatir. Meski sudah berusia tua, bukan berarti secara fisik berpotensi akan runtuh. Hanya fungsinya saja berkurang akibat sedimentasi yang kini sangat besar. Sebagai antisipasi, dibutuhkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit. “Biayanya cukup besar. Kalau diambil biaya pemeliharaan di sini (Kuningan, red), kami nggak sanggup,” tandasnya. Meski begitu, dia akan mencoba menerobos usulan kegiatan pemeliharaan Bendungan Darma pada program doorship di Jakarta. Yaitu program revitalisasi. Tapi sebelum itu, BBWS sebagai pengelola bendungan merasa berkewajiban memberi sosialisasi RTD sesuai undang-undang. Di mana, setiap pemilik atau pengelola bendungan wajib menyediakan RTD bagi bendungan yang dimiliki atau dikelola. RTD disusun guna memenuhi Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2015. Tujuannya untuk memberikan panduan atau petunjuk dalam memutuskan sebuah tindakan jika terjadi situasi darurat akibat banjir sebagai dampak dari keruntuhan bendungan. “Sosialisasi RTD ini merupakan revisi RTD tahun 2000. Bahkan aturannya nanti, RTD harus direvisi per lima tahun,” terang Trisangsoko. Selain merupakan antisipasi bila ada kegagalan bangunan, RTD dibuat untuk mengenali berbagai masalah yang bisa mengancam keamanan bendungan. Di samping mempercepat respons efektif untuk mencegah terjadinya keruntuhan bendungan. Sehingga, bisa dipersiapkan sejak dini berbagai upaya untuk memperkecil risiko jatuhnya korban jiwa dan mengurangi kerusakan properti bila terjadi keruntuhan bendungan. Bupati Kuningan, Hj Utje Ch Suganda menegaskan bahwa kegiatan RTD bukan berarti memposisikan kondisi Bendungan Waduk Darma kini dalam keadaan kritis. Akan tetapi, hal ini sebagai langkah dan sikap pemerintah dalam mengantisipasi manakala terjadi hal-hal buruk. “Dari sosialisasi RTD, kita bisa lebih mengantisipasi sejak dini apabila ada hal yang tidak diinginkan,” jelas Utje. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: