Tambah PJU, Perlu Dana Rp12 Miliar
Ada 134 Titik Baru, Bayar Listrik Rp950 Juta per Bulan KEJAKSAN– Jumlah Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Cirebon mengalami peningkatan. Tahun 2016 nanti akan ada 134 titik PJU baru. Untuk itu, anggaran yang disediakan mengalami pertambahan dari semula Rp10,5 miliar menjadi Rp12 miliar. Jumlah tersebut masih belum untuk memenuhi pembayaran rekening listrik PJU yang berkisar di angka Rp950 juta perbulan. Kepala UPTD PJU Dishubinkom Kota Cirebon, Dodi Rochdiat AMKL mengatakan, dengan pengeluaran pembayaran PJU dengan jumlah mendekati Rp1 miliar perbulan itu, pihaknya melakukan langkah efisiensi. Yakni dengan melakukan kerjasama pihak ketiga. Saat ini, pihak ketiga tersebut tengah melakukan uji coba memasang alat khusus pada 20 PJU di Jalan Cipto Mangunkusumo. “Lampu konvensional diganti dengan LED. Ada pemasangan alat khusus yang membuat pemakaian listrik lebih efisien dan terpantau,” terangnya kepada Radar saat memasang alat tersebut di Jalan Cipto Mangunkusumo, Rabu (25/11). Bahkan, lanjut Dodi, pihak ketiga tersebut mengklaim mampu menghemat pemakaian listrik untuk PJU hingga 60 persen. Untuk membuktikannya, Dishubinkom melakukan uji coba pemasangan alat baru itu di 20 titik PJU Jalan Cipto Mangunkusumo hingga satu bulan kedepan. Dengan memasang alat yang bernama Smart Intelligence PJU, Dodi dapat memantau langsung dari kantor terhadap PJU yang rusak, mati maupun masih menyala. Sehingga, dengan segera dapat diperbaiki dan diganti agar PJU tetap berfungsi dengan baik. Tidak hanya itu, langkah visioner dilakukan Dishubinkom dengan memasang KWH meter. Tujuannya mengukur besaran daya yang digunakan PJU yang akan menjadi perbandingan dengan biaya dari PLN. Dengan alat tersebut, kata Dodi Rochdiat, memastikan besaran tagihan sesuai pemakaian. Pada akhirnya, akan diketahui pula perbandingan pemakaian PJU antara sebelum dan sesudah dipasang alat khusus itu. “Kalau ternyata lebih hemat hingga 60 persen, kita usulkan untuk memakai jasa pihak ketiga. Kalau ada selisih harga, kita sampaikan ke PLN,” terangnya. Pemasangan KWH meter benar-benar dapat membantu tugas UPTD PJU Dishubinkom dalam menjaga kualitas pekerjaan. Sebab, pria berkacamata itu dapat memantau perkembangan pemakaian listrik PJU dari setiap jam, menit dan detik. Pemantauan dilakukan dari monitor di kantor Dishubinkom. Anggaran pemeliharaan PJU mengalami kenaikan. Tahun 2015 anggaran dari APBD murni dan perubahan diberikan di angka Rp490 juta. Tahun 2016 naik menjadi Rp500 juta hanya dari APBD murni saja. Dengan jumlah PJU yang mencapai lebih dari lima ribu titik, anggaran rekening listrik perbulan mencapai Rp915 juta. Anggaran tahun 2015 dapat membayar penuh sampai bulan November. Untuk tagihan listrik PJU bulan Desember 2015, Dishubinkom hanya memiliki Rp360 juta. Sehingga, ujar Dodi Rochdiat, ada kekurangan Rp580 juta untuk pembayaran bulan Desember 2015. Kekurangan tersebut dibayarkan dari APBD 2016 yang mencapai Rp12 miliar setahun. Jumlah ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,5 miliar. “Ada penambahan 134 titik PJU baru. Otomatis ini menambah beban listrik,” tukasnya. Kepala Dishubinkom Kota Cirebon, H Maman Sukirman SE MM menambahkan, PJU merupakan fasilitas umum yang harus dijaga bersama. Selama ini, banyak tangan jahil mencuri kelengkapan alat PJU. Seperti kontaktor dan potocel. Akibatnya, PJU mati dan tidak berfungsi. Padahal, keberadaan PJU tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Khususnya pengendara kendaraan bermotor pada malam hari. Tidak hanya itu, keberadaan PJU mampu meminimalisir tindak pidana jalanan di wilayah tersebut. “Jaga bersama-sama PJU. Karena kalau mati dan rusak, masyarakat juga yang dirugikan,” ucapnya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: