Pemkab Gagal Kelola Anggaran
Mosi Tidak Percaya, Sehari Berlangsung Tiga Aksi KUNINGAN – Dinamika Kuningan patut diacungi jempol. Pasalnya, dalam sehari sedikitnya tiga aksi dilancarkan oleh tiga elemen masyarakat, kemarin (26/11). Satu aksi berbentuk demonstrasi, sedangkan dua aksi lainnya berupa audiensi. Aksi demonstrasi dilakukan oleh kalangan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam BEM PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) Zona 3 di gedung DPRD Kuningan. Mereka menyuarakan mosi tidak percaya terhadap pemerintah atas pengelolaan APBD. “Seiring dengan adanya sebuah problem yang timbul di permukaan, membuat sejumlah masyarakat menjadi mosi tak percaya terhadap kinerja Pemkab Kuningan dengan peran dan fungsinya selaku pelaksana,” teriak Jendral Lapangan, Wawan Nur Rewa. Selain itu, janji prioritas program nawa cita menuju Kuningan MAS berdampak negatif di mata masyarakat. Pelaksana pemerintah dianggap oleh mereka telah gagal dan lalai mengerjakan nawa cita tersebut. Sehingga, terdapat sejumlah ketimpangan dan keraguan dalam mengelola anggaran negara. “Karena, yang merasakan dampak kelalaian pemerintah itu masyarakat menengah ke bawah. Kami selaku masyarakat ilmiah yang berperan sebagai agen perubahan dan sosial kontrol telah bekerja sama untuk menciptakan sebuah perubahan untuk mencapai Kuningan MAS,” ucapnya. Berdasarkan kajian mereka, para mahasiswa yang di dalamnya terdapat mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kuningan mengeluarkan empat tuntutan. Mulai dari tuntutan penjelasan perihal dana yang dikeluarkan untuk membeli gedung Apotik Sahabat senilai Rp8,9 miliar. “Kami juga menuntut pemda terkait penjelasan alokasi anggaran keagamaan yang hanya 1,6 persen. Kemudian, mendesak DPRD untuk segera meminta bupati merancang perda sebagai Kabupaten Konservasi. Terakhir, meminta kejelasan transparansi pengalokasian dana desa,” kata Wawan didampingi Korlap Aksi, Nur Lastori. Pantauan Radar, aksi dimulai sekitar pukul 11.00. Tampak para mahasiswa long march saat mendatangi gedung dewan. Di halaman dewan, mereka berorasi seraya membentangkan spanduk dan poster. Salah satu poster bertuliskan desakan agar tidak melakukan pembodohan terhadap rakyat. Aksi mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Rana Suparman SSos dan wakilnya Drs Toto Suharto SFarm Apt. Setelah semuanya dipersilahkan memasuki ruang paripurna, di situ juga hadir Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi bersama para asda dan kepala SKPD terkait. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: