MUI Agendakan Pertemuan dengan Korban

MUI Agendakan Pertemuan dengan Korban

CIREBON - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon masih melakukan penyelidikan terhadap Majelis Taklim Renel Mareta yang diduga mempunyai ajaran menyimpang. Ketua MUI Kabupaten Cirebon KH Bakhrudin Yusuf mengatakan, pada Rabu (23/12) lalu, pihaknya sudah mengagendakan pertemuan dengan korban. Tapi, pertemuan itu gagal lantaran korban tidak kunjung datang ke kantor MUI Kabupaten Cirebon di Sumber. “Padahal kita sudah jadwalkan pertemuan,” katanya. Pada prinsipnya, MUI Kabupaten Cirebon siap untuk bertemu dan berdiskusi dengan pelapor dan korban, agar mendapatkan informasi yang valid. Sehingga dalam memutuskan fatwa tidaklah absurd. “Kita sih kapan saja bisa, silakan pintu kami sangat terbuka. Tapi, saya belum dapat konfirmasi lebih lanjut kapan mereka mau bertemu dengan kami,” ungkapnya. Berdasarkan informasi yang diterima olehnya, sebenarnya pihak sekolah sudah memberikan peringatan dan menyampaikan adanya penyimpangan kepada aparat kepolisian Kota Cirebon terkait Majelis Renel Mareta. Meski demikian, untuk memutuskan sebuah perkara, MUI membutuhkan informasi yang detail. “Kita belum bisa memutuskan, sebelum dipelajari lebih dalam,” bebernya. Sebagai ulama, dia mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah tertarik terhadap majelis-majelis taklim yang baru. Silakan ikuti majelis yang sudah berjalan, entah mingguan atau dua mingguan yang bertempat di musala-musala. “Insya allah di sana masih banyak ilmu pengetahuan tentang agama yang bisa digali,” pungkasnya. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: