Walikota Ano Wafat, Cirebon Menangis
Pada awal tahun 2015, Kota Cirebon dikagetkan dengan peristiwa besar, sakit dan wafatnya orang nomor satu Kota Udang. Ya, Walikota Ano Sutrisno yang selama puluhan tahun menjadi birokrat dan jarang terdengar sakit, tiba-tiba saja sakit serius dan menghembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan di RS Siloam Jakarta, Kamis, 19 Februari 2015 atau dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-60. PEMERINTAHAN Kota Cirebon periode 2013-2018 dipimpin Walikota Drs H Ano Sutrisno MM dan Wakil Walikota Drs Nasrudin Azis SH. Sejak dilantik pada 16 April 2013, Ano Azis melakukan berbagai perubahan dan kerja cepat. Dalam perjalanannya, Ano Sutrisno harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung pada sekitar bulan September 2014. Ano kembali beraktivitas pada bulan Oktober hingga November. Memasuki Desember 2014, kesehatan Ano semakin memburuk. Bahkan, Ano Sutrisno harus dibawa ke ICU RS Pertamina Klayan Cirebon. Karena tidak lagi dapat menangani, pada sekitar pertengahan Desember 2014, Ano dirujuk ke RS Siloam Karawaci Tangerang melalui jalan darat. Sesampainya di RS Siloam, kesehatannya semakin membaik. Di sisi lain, jabatannya sebagai walikota membawa konsekuensi saat ditinggalkan. Terlebih terjadi pada Desember yang menjadi masa pembahasan dan paripurna APBD Kota Cirebon. Tidak hanya itu, rencana mutasi pejabat sempat tertunda. Saat itu, dana APBD untuk kegiatan tidak dapat dicairkan tepat waktu. Sehingga terjadi berbagai persoalan dan hambatan pelayanan publik. Dengan segera, Wakil Walikota Nasrudin Azis mengambil alih pucuk pimpinan selama Walikota Ano Sutrisno sakit. Bahkan, Azis melantik pejabat promosi dan mutasi untuk eselon dua. Tepat pada Rabu (31/12) atau hari terakhir di tahun 2014, mutasi digelar di gedung Pusdiklatpri pukul 08.30 WIB. Mutasi ini sempat menjadi gonjang-gonjing. Pro kontra mencuat di tengah publik. Beberapa pejabat promosi menjadi eselon dua. Di antaranya Kepala Disperindagkop UMKM Drs Agus Mulyadi dan Kepala DPPKAD Eka Sambujo SSos. Sekretaris Daerah Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi menjelaskan, roda pemerintahan Kota Cirebon kurang optimal saat walikota sakit. Sementara, jalannya pemerintahan tetap harus dilakukan. Karena itu, berbagai langkah dan upaya dilakukan. Di antaranya, membentuk tim kajian yang membahas aturan dan teknis agar ada solusi terbaik dari persoalan yang ada. “Kami menilai langkah mutasi hanya untuk eselon dua merupakan win-win solution yang disepakati bersama,” ucapnya. Terkait rencana mutasi itu, Asep Dedi telah berkomunikasi dan menyampaikan kepada keluarga Ano Sutrisno. Di waktu yang sama, Erni Astuti Ano Sutrisno mengatakan, kesehatan suaminya semakin membaik. “Sejak dirawat di RS Siloam, kesehatan bapak membaik,” ujarnya kepada Radar, Jumat (9/1). Namun, memasuki pertengahan Februari 2015, kesehatannya semakin menurun. Hingga akhirnya takdir berkata lain. Ano wafat pada Kamis (19/2) atau dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-60. Pada detik-detik menjelang wafatnya, keluarga selalu mendampingi. Kabar duka disampaikan dan menimbulkan lautan tangis. Jenazah disemayamkan di rumah dinas walikota di Jalan Siliwangi. Berbagai tokoh dan elemen masyarakat melayat. Pagi Jumat (20/2), jenazah Ano disalatkan di masjid raya At-Taqwa. Ribuan orang turut menyolatkan. Jalanan Kota Cirebon seolah terhenti. Seluruh arus di pusat kota macet. Termasuk pula pinggiran kota. Jenazah Ano dikebumikan di TPU Kemlaten. Kepergian Ano Sutrisno membuat duka mendalam. Bendera setengah tiang di rumah dinas walikota berkibar, masyarakat menangis dan pemerintahan seolah terhenti. Setelah Walikota Ano wafat, tampuk kepemimpinan Kota Cirebon diambil alih oleh Wakil Walikota Nasrudin Azis. Dengan proses yang relatif singkat, Azis dilantik menjadi Walikota Cirebon pada 26 Maret 2015 di Gedung Sate Bandung. Ano Sutrisno meninggalkan banyak kenangan. Visi Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) diwujudkannya secara bertahap. Saat ini, visi tersebut dilanjutkan Walikota Nasrudin Azis bersama segenap jajaran SKPD di Pemerintah Kota Cirebon. (yusuf suebudin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: