IT: Hacker Selalu Cari Info dan Data Korban
RATA-rata para hacker menyerang dari sisi pengguna alat komunikasi. Hal tersebut disampikan Muhammad Arifin, salah satu pendiri Cirebon Cyber Community. Menurut Arifin, sisi human (pengguna) menjadi sisi yang paling sering diserang karena biasanya terdapat kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker. “Pertama itu para hacker pasti mengumpulkan informasi tentang calon korban. Istilahnya gathering information. Setelah itu mencoba memahami alur sistem,” ujarnya saat berkunjung ke Radar Cirebon, kemarin. Dalam kasus hack ID BBM, meskipun melalui perantara klik link yang di-broadcast, ada dua cara yang dilakukan oleh pelaku. Pertama, link tersebut di-direct ke fake login BBM dan yang paling krusial untuk di-hack atau diambil adalah pelaku mengambil akun e-mail. Ketika akun e-mail ini sudah dikuasai, maka jangan harap akun bisa kembali. Kecuali korban punya back up e-mail atau memiliki e-mail alternatif. Link yang dibagikan biasanya sudah dibungkus menggunakan shortlink. Artinya link yang asli sudah diganti dengan link yang didapat dari beberap website penyedia shortlink. Hal tersebut untuk membuat korban tidak curiga. Dua penyedia shortlink yang biasa dipakai adalah Tiny.url dan Bit.ly. “Dari shortlink tersebut kemudian korban akan di-direct masuk ke fake website (situs palsu namun seperti asli, red). Di situlah mulai para pelaku bekerja. Link itu biasanya sudah dimodifikasi dengan tujuan pishing. Kalau analisa saya, korban setelah membuka link kemudian dihadapkan kepada fake login BBM,” imbuhnya. Dijelaskan Arifin, tidak ada yang aman dalam dunia information technology (IT). “Yang ada adalah kita mencoba menjadi aman karena selalu ada celah dalam setiap sistem. Itulah kenapa faktor human selalu menjadi pintu yang paling mudah untuk disusupi. Tentunya harus hati-hati,” tuturnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: