Jangan Harapkan Kejutan
LONDON - Leicester telah menorehkan kejutan di Premier League. Namun, sulit rasanya bagi The Foxes-julukan Leicester untuk melanjutkan kejutan di Piala FA. Sebab, lawan berat sudah menghadang di putaran ketiga ini. Malam nanti mereka harus bentrok dengan Tottenham Hotspur di White Hart Lane. Leicester sendiri sepertinya lebih fokus untuk menjaga kans persaingan di papan atas Premier League. Sinyal itu tercermin lewat keputusan Claudio Ranieri yang menyimpan bomber Jamie Vardy. Pelatih asal Italia itu juga tengah mempertimbangkan apakah dirinya akan memainkan Riyad Mahrez atau tidak. Kenapa mereka disimpan? ‘’Kami akan menghadapi mereka kembali di Premier League Rabu nanti (13/1),’’ ucap Ranieri kepada Mirror. Sepanjang musim ini, Vardy baru dua kali absen dari komposisi Leicester. Itu terjadi di putaran kedua dan ketiga Piala Liga. Hasilnya? Leicester tetap memenangi dua laga melawan Bury FC dan West Ham. Ranieri menyebut, yang berubah dari Leicester hanyalah komposisi pemainnya. ’’Sedangkan dari sisi mentalitas kami tidak akan berubah. Kami datang untuk menang, kalau Tottenham lebih baik, maka kami yang akan mengakhirinya,’’ koar pelatih 64 tahun itu. Tottenham sendiri tak akan menurunkan kekuatan penuh. Pemain kunci seperti Harry Kane, Cristian Eriksen, Toby Alderwiereld dan Hugo Lloris bakal off. Mauricio Pochettino akan memberikan minutes play kepada pemain pelapis seperti Clinton N’Jie, Son Heung-min, dan Michael Vorm. ’’Mereka harus menunjukkan kualitas kalau mau mendapat tempat utama di Premier League,’’ kata Pochettino. ‘’Ini adalah ajang tertua di dunia. Jadi, saya harus menghormatinya,’’ ujarnya. ‘’Jadi, saya akan memanfaatkannya untuk menguji kemampuan para pemain pelapis,’’ timpal mantan pelatih Espanyol dan Southampton itu. Pochettino tetap menganggap Leicester sebagai ancaman. Buktinya, mereka masih konsisten di papan atas Premier League. ‘’Saya pikir, sangat penting untuk klub seperti Leicester berada di papan atas Premier Leagua,’’ ujarnya kepada Daily Mail. ‘’Mereka punya pemain bagus. Salut juga buat manajer mereka yang telah melakukan tugas luar biasa,’’ timpal pria asal Argentina itu. Pochettino mengakui, kalau dia sudah mengagumi sosok Ranieri saat masih bermain di La Liga. Ketika itu, Pochettino nyaris meninggalkan Espanyol dan bergabung dengan Atletico Madrid yang ditangani Ranieri. ‘’Ya, saya hampir menjadi anak buahnya. Tapi, itu tak terrealisasi. Dia memang pelatih hebat,’’ pujinya. (ren/bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: