Keluarga Klaim Itu Hanya Olahraga Biasa

Keluarga Klaim Itu Hanya Olahraga Biasa

AKTIVITAS keseharian Cu sudah mengundang kecurigaan dari warga Desa Orimalang. Hal yang paling membuat warga sekitar gempar adalah ketika di bagian depan rumahnya terdapat tulisan; Islamic State. Selain itu, halaman rumah Cu yang luas juga dijadikan tempat untuk latihan. Cu membuat tali yang diikatkan ke pohon untuk latihan seperti militer. Cu pun kerap menenteng senapan angin dengan mengenakan cadar dan berlatih menembak sasaran di pinggir sungai desa setempat. Hal tersebut kemudian mengundang kecurigaan warga sekitar yang menuding Cu kerap melakukan latihan militer dan sedang mempersiapkan aksi teror. Salah satu warga sekitar, Andi, mengatakan bahwa warga sekitar sebenarnya sudah menaruh curiga akan aktivitas Cu dan rekan-rekannya. Kelompok tersebut kerap melakukan kajian dan terkesan tertutup. “Kita gak tahu mau ngadu sama siapa. Sudah lapor perangkat desa, tapi tidak ada tindakan,” ujarnya. Sementara itu, Radar Cirebon sempat bertemu dengan Iis (27), istri Cu. Iis menduga penangkapan terhadap suaminya tersebut hanya karena laporan tetangga yang tidak senang kepada keluarganya. Menurutnya, sang suami tidak pernah menunjukan gelagat sebagai seorang teroris. “Suami saya itu baik. Kalau sore ngajar ngaji sama anak-anak sekitar, terutama anak-anak yang masih ada hubungan kerabat,” ujarnya. Saat disinggung mengenai banyaknya atribut, bahkan ada tulisan Islamic State di depan rumahnya, Iis menjawab suaminya memang mengagumi tulisan-tulisan tersebut dan hanya sekadar nge-fans, namun tidak pernah terlibat langsung. “Masa kalau nge-fans tidak boleh. Lagian itu kan tulisan-tulisan dari kalimat Alquran, bukan sesuatu yang buruk. Hanya mungkin orang-orang sini (Desa Orimalang, red) yang mengaitkannya dengan gerakan teroris,” imbuhnya. Dijelaskan ibu dua anak tersebut, suaminya memang sering melakukan kegiatan seperti olahraga dan hobinya memang berburu dan menembak di sungai. Rupanya hal tersebut yang kemudian disalahartikan warga sekitar sebagai latihan militer. “Orang berolahraga sama hobi menembak kan dari dulu. Masa olahraga gak boleh. Saya juga kadang ikut nemenin lari,” tuturnya. Diceritakan Iis, ia menikah dengan Cu sudah lebih dari tujuh tahun. Dia bertemu dengan suaminya saat suami yang baru selesai mondok di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin pergi merantau ke Kediri, Jawa Timur. “Dulu pas ketemu, suami kerja jadi loper dan kadang-kadang jualan jajanan anak. Setelah itu kita menikah dan pulang mudik ke Cirebon “Saya yakin suami saya tidak bersalah dan Allah pasti nunjukin kebenaran. Ini hanya fitnah dan salah paham. Lagi pula ini bukan penangkapan, ini untuk klarifikasi saja,” pungkasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: