Disdik Setuju Sejarah Cirebon Masuk Mulok

Disdik Setuju Sejarah Cirebon Masuk Mulok

KESAMBI - Perkembangan dunia yang semakin modern membawa konsekuensi bagi generasi penerus bangsa. Banyak dari mereka tidak lagi mengetahui secara utuh sejarah, seni dan budaya Cirebon. Karena itu, muatan sejarah, seni dan budaya harus dimasukan ke dalam kurikulum sekolah. Tujuannya, agar siswa SD, SMP, SMA memahami sejarahnya. Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) Kota Cirebon Drs Atang Hasan Dahlan MSi mengatakan, banyak buku yang menjabarkan sejarah, seni dan budaya Cirebon secara lengkap. Bahkan, buku tersebut sudah dicetak atas sepengetahuan dan persetujuan Kementerian Pendidikan RI. Selama ini, dia menilai ada pergeseran nilai di kalangan anak muda generasi penerus bangsa. Setidaknya, minat dan pengetahuan mereka akan sejarah serta seni budaya Cirebon belum dapat dikatakan baik. Padahal, banyak buku-buku yang membahas dan menerangkan masing-masing bidang secara khusus. “Ada buku tentang sejarah Cirebon yang detail. Saya yakin, generasi muda kita banyak yang tidak mengetahui sejarah leluhurnya,” ujarnya kepada Radar, akhir pekan kemarin. Karena itu, Atang mengusulkan agar sejarah seni dan budaya Cirebon dimasukan sebagai kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah. Dengan demikian, mereka tumbuh dengan nilai-nilai positif dan pesan bijak yang tertuang dalam setiap kegiatan dan cerita sejarah. Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Dr H Wahyo MPd mengatakan, tidak menjadi persoalan sejarah, seni dan budaya Cirebon masuk menjadi muatan lokal (mulok) kurikulum sekolah. Selama ini, siswa yang ada di sekolah Kota Cirebon sudah diagendakan untuk mengetahui tempat wisata sendiri sebelum melakukan studi tour ke luar kota. Dengan demikian, diharapkan mereka mengetahui jati diri Kota Cirebon. “Ini menjadi pendidikan moral bagi mereka,” ucapnya kepada Radar, kemarin. Sebab, ada penurunan nilai di kalangan penerus bangsa dalam hal memahami sejarah dan budaya lokal. Untuk memasukan pelajaran sejarah dan budaya Cirebon dalam kurikulum pendidikan sekolah, Wahyo tidak mempersoalkan. Selama ini, ada muatan lokal dan menjadi kurikulum sekolah. Untuk memasukkan pelajaran sejarah dan budaya Cirebon ke dalam kurikulum, tidak perlu ada izin dari Kementerian Pendidikan RI. Untuk buku pelajaran sejarah Cirebon beserta budayanya, perlu disuguhkan yang telah lulus uji kompetensi. Artinya, buku tersebut dapat diterima semua kalangan. Karena itu, akan lebih baik jika menggelar semacam seminar terlebih dulu untuk memastikan buku sejarah dan budaya yang diajarkan sesuai. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: