Agustiar-Tita Bikin Geger Distanakan-BKP3
KETUA Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Kuningan, Agustiar (33) ternyata dulunya adalah pengamat hama atau POPT-PHP (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit) di Distanakan Kuningan. Sedangkan Tita Widiawati (33) yang menjabat bendahara Gafatar, adalah Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) Badan Ketahanan dan Pelaksana Penyuluh Kuningan. Mereka berdua pada sekitar akhir bulan Oktober 2015 kompak mengundurkan diri dari masing-masing instansinya. Agustiar keluar dengan alasan akan pindah ke luar daerah. Sedangkan Tita alasanya ikut suami karena kerja di luar daerah. Pengunduran diri mereka dari tempat kerja sempat membuat teman-temannya menyayangkannya. Sebab, peluang untuk diangakt PNS cukup terbuka lebar. Tapi keputusan pribadi keduanya tidak bisa dilarang rekan-rekan kerja mereka. Baik Agustiar ataupun Tita, dikenal sebagai pekerja keras. Sehingga selama menjadi pengamat hama dan penyuluh pertanian, kerja mereka dinilai baik. Meski untuk Tita sebelumnya mengundurkan diri, ada perubahan yakni sering menyendiri. Ketika mereka diketahui masuk organisasi Gafatar, mantan rekan kerjanya banyak yang kaget. Mereka mengetahui setelah membaca berita di Radar Kuningan. Akibat kejadian itu, suasana di dua kantor tersebut, kemarin (22/1) menjadi geger dan banyak memperbincangkan Agustiar dan Tita. “Iya, pernah menjadi THL-TBPP. Bukti surat pengunduran dirinya masih ada di arsip BKP3. Tita mengundurkan diri pada 31 Oktober dengan menggunakan tulisan tangan,” ucap Kepala BKP3, Drs H Sadudin MSi kepada Radar, kemarin. Mantan kepala BPPT Kuningan ini baru mengetahui bahwa Tita menjadi bendahara Gafatar dari media. Meski tidak disebutkan mantan pegawai BKP3 dalam berita, tapi semua pegawai mengetahui dari alamatnya Tita. Diterangkan, pengunduran Tita langsung diproses dan dari pihak Kementerian pun langsung disetujui. Pihak BKP3 sendiri tidak bisa melarang meski selama ini kinerja Tita dianggap bagus. “Selama bekerja dari tahun 2009, tidak ada sikap yang mencurigan. Kami sendiri juga marasa kaget,” tandasnya. Sama halnya dengan Sadudin, Kadistanakan Kuningan, Hj Triastami membenarkan kalau Agustiar sebagai mantan petugas pengamat hama. Mengenai kinerja Agustiar, dia menilai cukup bagus, bahkan Agustiar cukup dikenal masyarakat. “Mengenai gabung ke Gafatar, kami tidak mengetahuinya karena itu urusan mereka. Tapi ketika bekerja di sini, orangnya memiliki tanggungjawab besar,” jelas Tri. Terpisah, Ketua Kordinator THL-TBPP, Aris mengaku kaget dengan adanya informasi itu. Dia selama ini mengenal sosok Tita cukup baik. “Pokoknya kaget dan waktu dulu mah periang. Dan memang sebelum keluar sempat berdiam diri,” ujarnya. Sementara itu, Kades Ciomas, Adi Patah mengatakan, pasangan suami istri, Agustiar-Tita dikenal sebagai penyuluh pertanian sehingga tidak kelihatan hal-hal mencurigakan. Layaknya warga yang lain, selama ini keduanya ikut bergaul dengan masyarakat. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: