PeDe-nya Sang Saudara Tua
MILAN – AC Milan versus Inter Milan adalah bentrok dari dua tim sekota paling sukses di Eropa. Hanya kota Madrid yang menyamai Milan dalam mengoleksi gelar Liga Champions. Jadi, meski sekarang performanya naik turun, derby Milan dini hari nanti tetap layak dinantikan (siaran langsung Quad Sports Orange TV pukul 02.45 WIB). Derby della Madonnina pernah dimasukkan ke dalam daftar pertandingan sepak bola yang harus ditonton seorang penggila bola sebelum mati. Itu dulu. Kini, gebyarnya tak sehebat itu, meski juga tak benar-benar luntur. Memang, satu dekade lalu, kala Milan bersua dengan Inter, maka itu pertarungan dua klub yang berebut juara atau setidaknya papan atas. Kini, bentrok dua tim yang berjuang menuju papan atas. Inter sekarang berada di posisi keempat dengan 41 poin dan Milan di posisi keenam dengan 33 poin. Pada pertemuan ke-216 dini hari nanti akan sangat krusial bagi perjalanan kedua tim di sisa musim. Terutama bagi Milan apabila ingin menerjang ke papan atas. Rossoneri – julukan Milan – punya modal konfidensi buat menekuk saudara mudanya tersebut. Sebab, dalam lima laga terakhir yang dijalani, Riccardo Montolivo dkk statistiknya lebih bagus. Dua menang, dua imbang, dan sekali kalah. Adapun Inter menemui hasil buruk dalam lima laga terakhirnya, yakni hanya sekali menang, dua imbang, dan dua kalah. Menghadapi laga ini, tuan rumah punya dendam kesumat buat menekuk lawannya. Di pertemuan perdana musim ini pada 13 September lalu, Milan dijinakkan Nerazzurri – julukan Inter – 1-0 lewat gol tunggal Fredy Guarin di menit ke-58. Nah, allenatore Milan Sinisa Mihajlovic sadar akan pentingnya derby kali ini. Pria asal Serbia itu mengumpamakan laga ini, layaknya menaiki elevator. ”Buat kami inilah momentum buat bisa menapak ke papan atas Serie A. Yang saya benci dari derby kali ini adalah posisi Inter lebih bagus dari kami,” ucap Mihajlovic. Menurut mantan pemain Sampdoria, Inter, dan Lazio tersebut performa Milan yang lebih baik dalam lima pertandingan tak akan punya banyak efek dalam derby ini. Sebab, derby tetaplah derby yang sarat dengan gengsi. Mihajlovic sendiri mengandalkan striker Kolombia Carlos Bacca dalam laga ini. Pemain 28 tahun itu menjadi top scorer Milan dengan sepuluh gol. Dari statistik Opta, delapan dari sepuluh gol Bacca semuanya berasal dari shot on goal pertamanya. Bacca sengaja disiapkan oleh pria berusia 46 tahun tersebut untuk Derby della Madonnina keduanya musim ini. Ketika babak empat besar Coppa Italia Rabu (27/1) lalu versus Alessandria, Bacca dicadangkan dan digantikan oleh duet Luiz Adriano dan Mario Balotelli. Bacca sejauh ini belum menemukan tandem yang sepadan dengannya. Mihajlovic pernah menduetkan mantan pemain Sevilla itu dengan Luiz Adriano, M’Baye Niang, atau Kevin-Prince Boateng. Adapun Mario Balotelli yang jadi hero lewat gol tunggalnya saat lawan Alessandria (27/1) lalu kemungkinan ditepikan. Balotelli dianggap Maihajlovic belum sehat benar. Selain Bacca, kunci lain Milan adalah Giancomo Bonaventura. Pemain berusia 26 tahun itu menghasilkan enam gol dan tujuh assist. Statistik Bonaventura berdsara Whoscored 3,4 tembakan per laga, key passes 2,5 kali per laga, passing sukses 82 persen per laga, dan umpan silang 1,4 per laga. Board director sekaligus anak bos Milan Barbara Berlusconi seperti diberitakan ESPN kemarin menuturkan target awal dari timnya adalah finis di tiga besar di akhir musim. ”Namun, seburuk-buruknya kami harus bisa tampil di Europa League musim mendatang,” tutur Barbara. Di kubu Inter, allenatore Roberto Mancini punya pasukan amunisi di lini depan dari Sampdoria, Eder. Pemain berdarah Brasil itu sudah memiliki nomor punggung 23 usai proses perpindahannya beres Jumat (29/1) lalu. Mancini sadar jika timnya selama ini dicap bermain pragmatis dan mengedepankan sepak bola ”yang penting menang”. Lihat saja sejauh ini, dari 12 kemenangan yang dibukukan Inter, sepuluh di antaranya dengan selisih satu gol. Bahkan skor menang 1-0 terjadi sembilan kali. Meski lini depan seret, namun pria berusia 51 tahun itu memuji ketangguhan lini belakang timnya. Sejauh ini, benteng Inter baru kebobolan 14 gol dalam 21 laga. Jumlah kebobolan itu menjadi yang paling sedikit di antara semua tim kontestan Serie A. Dan untuk lini depan, sepertinya kapten Mauro Icardi akan dipasang sebagai starter. Eder atau Stevan Jovetic mungkin dipasang jika pemain asal Argentina itu mengalami kebuntuan. (dra/ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: