Agar Harga Terkendali, Bulog Cirebon Lepas 200 Ton Jagung
CIREBON - Hari ini (1/2), Perum Bulog menggelar operasi pasar (OP) jagung dalam rangka stabilisasi harga jagung sekaligus daging ayam dan telur ayam. Salah satunya dilakukan di Cirebon. Pada operasi pasar hari ini di Cirebon dilepas 200 ton jagung. Pelepasan operasi pasar dilakukan oleh Kepala Divre Bulog Cirebon, Miftahul Ulum didampingi Wakadivre, Eko Hari Kuncahyo. Hadir juga Kepala Disnakhutbun Kab Cirebon, Drs Ali Effendi, \"Launching OP jagung ini merupakan penugasan pemerintah kepada Perum Bulog dalam rangka stabilisasi harga dan pasokan jagung kebutuhan pakan ternak,\" kata Kadrive Bulog Cirebon, Miftahul Ulum. Sementara menurut Eko Hari Kuncahyo, kebutuhan jagung sendiri di Wilayah 3 cukup besar sekitar 1-2 juta ton per tahun hanya untuk pakan ternaknya saja. Dan untuk hari ini Bulog membuka hanya 200 ton dan diperkirakan akan habis 1-2 hari. \"Kita akan memasok sesuai dengan permintaan,\" terang Eko. Menurut Eko, harga jagung untuk makan ternak di pasar melonjak menjadi Rp5500-Rp6000/kg. Jagung dari Bulog pada operasi pasar ini hanya Rp3600/kg. \"Pihak pengusaha ternak merasa keberatan jika harga pakan ternak khususnya jagung di atas Rp5000,\" katanya. Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak November 2015 hingga Januari 2016, harga jagung naik hingga 100%, dari Rp 3.000/kg menjadi Rp 6.000/kg. Kenaikan harga jagung ini diduga akibat seretnya pasokan jagung ke industri pakan ternak. Jagung merupakan komponen dominan dalam pakan ternak (50%). Akibatnya harga daging ayam pun mengalami kenaikan cukup signifikan di sejumlah daerah. Harga daging ayam rata-rata nasional saat ini Rp33.237/kg, naik Rp4.452 atau 15,46% dari Oktober 2015 sebesar Rp28.785/kg.(ginna gayatri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: