Soal Batubara, GM FKPPI Serang Ketua Komisi C
KEJAKSAN - Statemen Ketua Komisi C DPRD, Sumardi yang menuding Kantor Kesyahbandaran dan Operasional Pelabuhan (KSOP) tidak ubahnya hanya tukang buka tutup pelabuhan dan bukan pejabat, mengundang protes Sekretaris Generasi Muda (GM) FKPPI Kota Cirebon, Taufik Tjarmadi. Bagi Taufik, pernyataan Sumardi yang menyerang KSOP adalah tindakan kurang tepat. Belum lagi statemen soal pengerahan massa, dinilai sebagai provokasi masyarakat. Padahal sebenarnya bisa dilakukan dengan duduk bersama. “Pernyataan Sumardi sebagai anggota dewan, tidak ubahnya pernyataan bangsa barbar, karena dengan gampangnya mengobral omongan yang berdampak luas memecah belah masyarakat. GM FKPPI justru mempertanyakan motif di balik pernyataan Sumardi yang mengatasnamakan rakyat, tapi kenyataannya justru malah mengadu domba rakyat,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (11/2). Taufik menyatakan setuju jika ideologi diserang maka harus dilawan, tapi kalau hanya persoalan pelabuhan, dia menilai pernyataan provokatif seperti itu tidak tepat. “Jangan sampai ada kepentingan lain yang menyusup ke DPRD, sehingga menjadi tidak kondusif,” tegasnya. Ketua Brigade Anak Bangsa (Bais), Norman mengatakan, dalam persoalan batubara harus ada kajian yang alamiah dan ilmiah, mulai dari kajian kesehatan, ekonomi. Dia berharap anggota dewan mendukung pengembangan pelabuhan, bukan malah emosional dan membabi buta. Norman mempertanyakan motif pernyataan ketua komisi C, apakah by design atau tidak. “Jangan dewan membuat harga mati kalau tanggal 13 Februari penutupan bongkar muat batubara, itu terlihat emosional,” kritiknya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: