Maung Telat Panas
BALI - Persib berhasil meraih kemenangan atas PSS Sleman dalam laga Bali Island Cup di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (18/2) malam. Tim asuhan Dejan Antonic itu menekuk PSS Sleman dengan skor akhir 4-2. Pada babak pertama, Persib ditahan imbang 1-1. Persib memang sempat unggul melalui Rachmad Hidayat pada menit ke-42. Namun, PSS menyamakan skor melalui Wahyu Gunawan pada menit ke-45. Perubahan di babak kedua barulah membuahkan hasil. Atep membuat Persib unggul 2-1 pada menit ke-51. Selanjutnya David Laly mencetak gol pada menit. Sedangkan gol terakhir persib dicetak Samsul Arif pada menit ke-89 via penalti. Gol terakhir pada laga itu menjadi milik PSS saat Emile Mbamba mencetak gol melalui titik penalti saat laga memasuki injury time. Meski Persib menang, namun Dejan mengaku belum puas. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperbaiki, terutama tempo bermain. Dejan menilai beberapa pemain Persib bisa bermain cepat. Namun, beberapa lainnya justru terlambat panas. \"Babak pertama terlihat lambat, Kami coba coba ganti beberapa pemain di babak kedua, itu untuk menambah kecepatan. Hasilnya positif,\" katanya usai laga. Beberapa pergantian yang dilakukan Persib adalah menarik Krasic dan Yandi Sofyan guna memasukkan Kim Kurniawan dan Samsul Arif. Perubahan itu membuat tim berjuluk Maung Bandung itu makin gencar menekan PSS Sleman sehingga bisa memeangi laga dengan mencetak tiga gol pada babak kedua. Pada bagian lain, Pelatih Persib Dejan Antonic sempat melakukan protes dengan keras kepada wasit M Syafeei asal Batam yang memimpin pertandingan. Dejan tampak kesal dengan keputusan wasit yang memberikan penalti kepada PSS Sleman saat Persib unggul 1-0. Penalti yang diberikan kepada tim berjuluk Elang Jawa itu mampu dimaksimalkan oleh Wahyu Gunawan. Selain itu ia sangat kesal dengan perkataan wasit yang menyuruh kiper I Made Wirawan ditandu dan segera ditarik keluar saat tergeletak. Meski dianggap protes terlalu keras, namun Dejan meminta maaf kepada seluruh pihak termasuk wasit. Dirinya hanya menegur pemimpin pertandingan. Pasalnya selama ini tak ada pihak yang menegur wasit secara langsung. “Proters saya minta maaf, tapi itu teguran buat perbaiki sepak bola Indonesia. Kita harus profesional kalau salah saya minta maaf. Tapi wasit kalau dia tidak siap memimpin pertandingan jangan memimpin pertandingan ini,” beber Dejan. Pelatih asal Serbia itu pula menggaris bawahi jika dua penalti yang diberikan kepada PSS Sleman patut dipertanyakan. Tony Sucipto dianggap Dejan tidak melanggar pemain PSS Sleman. (jpnn/net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: