Pondasi SMP Islam Nunuk Hanyut

Pondasi SMP Islam Nunuk Hanyut

Banjir Bandang Melanda Sungai Cisuluheun MAJALENGKA – Kekhawatiran civitas academica SMP Islam Nunuk terhadap ancaman abrasi akhirnya terjadi. Akibat hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Cisuluheun dan Sungai Citayem sabtu (20/2) petang, terjadi banjir bandang kiriman di sungai tersebut yang melintasi Desa Nunuk Baru. Akibat banjir bandang tersebut, pondasi salah satu bangunan SMP Islam Nunuk kini sudah habis. Air bahkan sudah masuk ke dasar tanah di bawah bangunan ruang kelas karena pondasinya terseret arus. Kondisi tersebut menimbulkan lubang menganga di tepi pondasi yang mepet dengan bantaran sungai. Sekdes Nunuk Baru Yanto Nurba menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00. Saat itu terjadi hujan deras di kawasan Desa Nunuk dan di sekitar hulu kedua sungai tersebut. Ketika aliran air sudah mencapai kawasan Desa Nunuk, air sungai yang biasanya dangkal meluap ke atas bantaran sungai. Luapan air tersebut bahkan hingga membanjiri kompleks SMP Islam Nunuk dan lapangan Blok Cirelek. Beruntung pada saat kejadian sudah tidak ada lagi aktivitas siswa di sekolah, sehingga tidak ada korban dalam peristiwa itu. Namun menyebabkan bangunan sekolah nyaris ambruk karena sebagian pondasinya hanyut. “Untuk yang ketiga kalinya hujan besar telah mengakibatkan luapan sungai Cisuluheun setinggi tiga meter, menggerus lokasi sekolah SMP Islam Nunuk dan sebagian Dusun Cirelek. Jika satu kali lagi terjadi banjir seperti ini maka sudah dipastikan dua lokal bangunan sekolah akan ambruk terbawa air sungai,” ujar dia. Sementara itu, Kepala SMP Islam Nunuk Jaja Sujai SpdI menjelaskan, akibat peristiwa ini dua ruang kelas sudah dikosongkan karena pondasi bangunan habis oleh derasnya air Sungai Cisuluheun. Dua ruang tersebut diantaranya ruang komputer dan ruang perpustakaan. Bahkan untuk mengevakuasi barang-barang dari dalam ruangan tersebut, pihak sekolah dibantu warga menunggu sampai air surut. Pihaknya khawatir saat kejadian aliran air yang masuk dan menggenangi kompleks sekolah tersebut sangat deras, sehingga baru bisa dievakuasi ketika aliran air sudah sedikit surut. Selain menerjang sekolah, banjir bandang yang kerap terjadi di Desa Nunuk tersebut juga menerjang area pesawahan dan perkebunan di sepanjang bantaran sungai Cisuluheun. Sejumlah tanaman padi dan jagung yang sempat terendam menjadi rusak terseret arus air yang deras. Saat ini warga merasa khawatir karena akhir-akhir ini di aliran Sungai Cisuluheun sering terjadi banjir bandang kiriman dari kawasan hulu sungai. Padahal sebelumnya walaupun ketika turun hujan deras di daerah hulu debit air sungai juga sering meningkat, tapi tidak sampai meluap layaknya banjir bandang. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: