Bendungan Citangkurak Ambrol Sebelum Digunakan
MAJALENGKA - Bendungan di aliran sungai Citangkurak Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka jebol. Batu-batu besar bekas pasangan bendungan yang baru dibangun sekitar Oktober 2015 tersebut menutupi aliran sungai Citangkurak, di depan eks mapolres Majalengka di Jalan Bhayangkara. Agar aliran sungai mengalir dengan lancar, puluhan pekerja harian lepas pengairan mengangkat batu-batu tersebut ke atas sungai. Ketua forum pekerja harian lepas Dinas PSDAPE Kabupaten Majalengka, Toni Tresna menyebutkan Minggu lalu Kepala Dinas PSDAPE melihat kondisi bendungan yang jebol tersebut. “Kami telah mendapat perintah dari pak Kadis PSDAPE untuk mengangkat batu- batu yang ambrol dari sisa bendungan ini,” kata Toni kepada Radar kemarin. Bendungan di aliran sungai Citangkurak semula untuk membendung air dan akan ditanami ikan. Namun bendungan yang dibangun dengan dana APBD Kabupaten Majalengka sekitar Rp200 juta itu justru tidak bisa dimanfaatkan, padahal aliran air di sungai Citangkurak belum terlalu besar. “Seharusnya pihak pemborong yang membersihkan batu-batuan ini, tapi kami harus turun mengangkat batu-batu sekitar 2 dump truck ini karena kalau tidak diangkat akan menghambat aliran sungai dan mengakibatkan banjir,” tutur Toni. Menurutnya, pembangunan bendungan di aliran sungai Citangkurak bukan program dari Dinas PSDAPE. Ia merasa prihatin dengan proyek yang mubazir tersebut dan mempertanyakan pengusaha yang telah membangun bendungan yang ambrol meski belum digunakan. “Kalaupun dibangun bendungan lagi maka tidak akan bermanfaat bagi masyarakat, tapi justru akan mengakibatkan banjir dan sumur milik warga menjadi bau karena sampah yang menumpuk di bendungan tersebut mengeluarkan bau tidak sedap,” tutur Toni. Sementara itu, warga di Kelurahan Majalengka Wetan menyatakan senang batu-batu eks bendungan di aliran sungai Citangkurak diangkat dan dibersihkan oleh para petugas pengairan tersebut. “Kami meminta bukan dibangun bendungan, justru dengan air dibendung mengakibatkan banjir ke pemukiman warga karena banyak sampah nyangkut di bendungan tersebut,” kata seorang warga setempat yang tidak mau identitasnya disebutkan. (ara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: