Setelah Berburu Buaya, Kini Cari Anjing K-9

Setelah Berburu Buaya, Kini Cari Anjing K-9

SURABAYA - Setelah berburu buaya ke berbagai pelosok, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso kembali blusukan. Kemarin (27/2) dia mencari anjing K-9 di Surabaya. Anjing-anjing itu bakal mendukung kinerja BNN dalam mengendus barang bukti narkoba. ”Biasanya, untuk mendeteksi narkoba, pakai alat X-ray. Tapi, ternyata punya kelemahan. Nah, kalau anjing ini punya kelebihan mencium narkoba walaupun disembunyikan di mana pun,” tegas jenderal bintang tiga itu. Pria yang populer dengan panggilan Buwas tersebut tampak bersemangat saat berkonsultasi dengan Sugiharto Tandjung, pemilik penangkaran anjing di Jalan Sumatra Nomor 86. Tidak hanya bertanya tentang kemampuan, Buwas juga berkonsultasi tentang cara merawatnya. Nanti seluruh jajaran BNN se-Indonesia memiliki unit K-9. Jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Daerah-daerah yang menjadi sarang peredaran narkoba akan menjadi prioritas. Termasuk Kota Pahlawan yang memiliki pelabuhan besar dan tempat hiburan malam. Saat berbincang dengan Sugiharto, Buwas sempat melontarkan canda. ”Taruh aja seratus anjing di tempat hiburan malam, pasti yang bawa narkoba ketakutan mau keluar,” kelakar polisi asal Pati itu. Untuk tahap awal, mungkin belum semua jajarannya akan memakai jasa K-9. BNN akan lebih melihat peta potensi ancaman peredaran narkoba, bukan mempertimbangkan besar kota. Buwas menjelaskan, meski memiliki wilayah kecil, jika peredaran narkobanya mengkhawatirkan, daerah itu menjadi prioritas. Soal anggaran yang disiapkan pemerintah, Buwas belum mengetahuinya. Namun, lembaga antimadat yang dipimpinnya itu akan berhemat. Salah satu caranya adalah memilih anjing lokal. Meski beda postur, keahlian anjing lokal tidak kalah. ”Harganya juga relatif lebih murah,” beber alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1984 tersebut. Tidak hanya berkonsultasi, Buwas kemarin juga meninjau kandang penangkaran. Terdapat anjing-anjing dari berbagai jenis. Kebanyakan memang sudah terlatih. ”Untuk melatihnya, kami juga butuh pawang. Nanti kami sesuaikan. Kalau anjingnya seribu, ya kami cari seribu pelatih,” paparnya. Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu juga sempat melihat langsung keterampilan anjing dalam menemukan narkoba. Seekor anjing jenis herder berwarna cokelat memamerkan skill dengan perintah sang pawang. Si anjing mengitari beberapa lemari dan mengendus kolong meja. Tak lama berselang, moncongnya mendobrak pintu lemari tersebut. Ternyata, setelah dibuka, memang benar ada ganja yang dibungkus pipa. Melihat peragaan itu, Buwas optimistis bahwa unit K-9 akan efektif untuk menunjang kinerja lembaga yang dipimpinnya. Dengan begitu, BNN bisa mempersempit ruang gerak bandar maupun pengedar narkoba. Pada kesempatan terpisah, Sugiharto mengatakan bahwa langkah BNN sangatlah tepat. Apalagi, Buwas sreg dengan anjing lokal. ”Karena kemampuannya tidak kalah jauh,” tutur dia. (did/c11/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: