SMP Islam Nunuk Kini Sudah Ambruk

SMP Islam Nunuk Kini Sudah Ambruk

MAJA - Setelah dua hari berturut-turut diguyur hujan lebat yang mengakibatkan Sungai Cisuluheun kembali meluap hebat, empat lokal bangunan SMP Islam Nunuk, di Blok Cirelek Desa Nunuk Baru Kecamatan Maja akhirnya hanyut dan hancur diterjang banjir, Sabtu (27/2). Banjir menyisakan sebagian bangunan yang telah menjadi puing-puing, pinggiran sungai juga semakin melebar memakan hampir separuh gedung yang hanyut. H Jaja Sujai, Kepala  SMP Islam Nunuk menuturkan dirinya sudah memprediksi keadaan tersebut. Pasalnya, hujan deras di wilayah atas hulu sungai pada siang sampai sore hari membuat Sungai Cisuluheun meluap lebih deras lagi. Akibatnya sekitar jam 19.00 dirinya mendapat laporan dari beberapa warga, empat lokal bangunan telah ambruk dan hanyut diterjang banjir bandang. “Antisipasi penyelamatan aset kemarin meminimalisir kerugian, hanya sebagian bangku sekolah yang masih tersisa hancur tertimpa reruntuhan maupun terbawa banjir. Setelah empat lokal bangunan hancur, kini ruang kelas yang masih tersisa tinggal empat lokal lagi. Itupun kondisinya sudah terancam lagi akibat abrasi sungai yang semakin parah dan langsung mengarah areal sekolah. Bila tidak ada tindakan penanggulangan, bisa saja empat lokal yang tersisa habis semuanya. Tepian sungai dengan sekolah tinggal tersisa beberapa meter lagi,” ujar Jaja kepada Radar kemarin (28/2). Rencananya ruang kelas yang kini terbatas akan dibagi, sementara ini rombongan belajar ada lima. Sebagian kelas terpaksa harus belajar terpisah dengan duduk lesehan dan berdesakan di rumah penduduk yang kosong dan jaraknya hanya beberapa puluh meter dari sekolah. Kalaupun tidak cukup, dia berencana meminta izin untuk menggunakan ruangan yang ada dia areal masjid setempat untuk proses belajar mengajar. Tokoh masyarakat setempat, Abah Sarna berharap pemerintah bisa menyediakan sarana belajar atau memanfaatkan gedung SD yang sekolahnya kini sudah dimerjer. Menurutnya kini ada 6 lokal gedung SD di Blok Desa yang sebagian ruangannya tidak digunakan. “Solusi sementara kami berharap bisa memanfaatkan ruang kelas SD yang ada, tapi mudah-mudahan relokasi dengan gedung yang baru bisa diusulkan,” ujar Sarna. Sementara Kepala SDN Nunuk Memed SPd, mengaku siap bila beberapa lokal bangunan SD yang dipimpinnya dimanfaatkan siswa SMP. Bahkan jika pemerintah mengizinkan bisa seluruh gedung digunakan oleh SMP karena SD sendiri sudah dimerjer. Disamping lokasinya nyaman, yang pasti aman karena jauh dari sungai. “Empat lokal bangunan yang kosong tidak dimanfaatkan bisa dipakai, karena saya guru saya turut prihatin juga dengan kondisi ini terutama pada anak didik. Mereka seharusnya fokus belajar, kini malah khawatir tidak bisa bersekolah karena sekolahnya ambruk kena banjir,” ungkapnya. Kabid Pendas Disdik Majalengka Hj Ropedah mengaku telah diberi petunjuk dan langkah-langkah dari wabup. Bahkan Disdik akan segera meninjau lokasi bencana sekaligus mencari solusi apa yang harus diambil. “Karena ini kondisi darurat, maka paling utama adalah para siswa. Makanya sementara penempatan belajar mengajar bisa dilakukan di SDN Nunuk untuk sementara,” ucapnya singkat. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: