Baru Setahun Lebih, Taman Jl Pemuda Sudah Hancur
CIREBON - Intensitas curah hujan di Kota Cirebon cukup tinggi. Akibatnya, sejumlah taman milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon di Jl Pemuda dan By Pass hancur. Padahal, taman tersebut dibangun pada tahun 2014 lalu. Kepala DKP Kota Cirebon Moch Taufan Bharata SSos mengatakan, kerusakan taman akibat hujan itu diperkirakan tidak akan menghabiskan biaya hingga puluhan juta. Kendati demikian, sesuai dengan instruksi walikota, ketika anggaran tidak begitu fantastis segera diperbaiki. “Paling biaya perbaikan hanya di angka Rp1 juta. Sebab, masih ada sisa bahan bangunan yang belum digunakan,” ujar Taufan kepada Radar, Selasa (1/3). Dia mengatakan, laporan yang masuk memang baru ada dua taman yang rusak. Satu di Jl Pemuda depan kampus III Unswagati, kemudian yang kedua di Jl By Pass. Tapi, di Jl By Pass ini bukan rusak karena curah hujan, melainkan dari galian pipa PGN. Meski demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PGN. Kerusakan yang diakibatkan galian pipa ini diperbaiki oleh pihak PGN. “Dari postur anggaran perawatan taman mulai dari pemupukan dan penyiraman yang ada di DKP setahun hanya Rp200 juta,” kata mantan Kadishubinkom Kota Cirebon itu. Dia mengaku anggaran, Rp200 juta per tahun itu dinilai kurang. Jika dibandingkan dengan Kota Surabaya biaya perawatan taman disana mencapai Rp900 juta. Jumlah tersebut, saat pihaknya melakukan studi banding lima tahun lalu. “Mungkin sekarang bisa mencapai Rp1 miliar lebih,” tuturnya. Menurutnya, untuk ke depan, pengelolaan pihak ketiga akan bekerjasama dengan pihak ketiga. Bahkan, DKP sudah melakukan ekspos di Bank Indonesia agar bisa menggunakan dana CSR-nya. “Kita akan bangun oleh raga ekstrim di lokasi Taman Krucuk, seperti membangun sirkuit olahraga BMX, Sepatu Roda dan Skateboard serta papan panjat tebing. Ketiga olahraga itu diyakini mampu meramaikan taman Krucuk,” katanya. Tidak hanya itu, taman bunderan di Lemahwungkuk dekat pintu I pelabuhan Cirebon, sudah diwacanakan akan dibuat tugu taman yang menggambarkan desain kapal layar Cirebon tempo dulu. Ditambahkannya, DKP juga akan membuat hutan kota dan taman bermain di Kalijaga tanpa menggunakan APBD. Caranya, DKP bekerjasama dengan pihak ketiga. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: