Ancaman Sebenarnya Adalah Suzuki
LOSAIL- Jika benar, uji coba pra musim MotoGP di Qatar adalah indikasi lebih terang terhadap peta kekuatan tim-tim kontestan tahun ini, maka Honda sudah sewajarnya khawatir. Setelah menangkup hasil lumayan di Phillip Island dua pekan lalu pabrikan Jepang itu lagi-lagi menemui banyak rintangan. Hanya butuh satu alasan bagi bintang Repsol Honda Marc Marquez untuk frustasi. Selisih catatan waktunya dengan pembalap tercepat Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) sudah berbicara banyak. Mengakhiri tes di hari pertama dinihari kemarin (3/3) dia menduduki posisi 10 rider tercepat jaraknya dengan Lorenzo kembali terbentang lebih dari satu detik. Marquez lagi-lagi mengeluh soal sasis. Begitu masuk tikungan motornya seperti kehilangan keseimbangan, pun saat akan keluar. Alhasil dia selalu mengurangi kecepatan karena jika tidak kecelakaan mengancam di depan mata. ’’Masuk tikungan tidak terlalu buruk, tapi di tengah tikungan rasanya sulit untuk berbelok,’’ ucap pembalap 23 tahun tersebut dilansir Crash. ’’Lalu saat akan keluar tikungan motor terlalu menepi karena kau tidak bisa menikung di tengah (tikungan),’’ tandasnya. Masalah itu semakin parah karena ternyata semua pembalap Honda, termasuk Dani Pedrosa, dan Cal Crutchlow (LCR) juga merasakan hal yang sama. Padahal mereka bertiga menunggangi sasis yang berbeda satu sama lain. Kalau saja salah satu dari sasis yang berbeda itu bekerja dengan lebih baik, mungkin masalahnya tak serumit itu. ’’Kami bekerja keras menemukan solusinya. Hasilnya masih jauh dari kami inginkan,’’ terusnya. Dan kalau, lagi-lagi, hasil uji coba di hari pertama bisa dijadikan ukuran, maka Suzuki adalah ancaman. Baik untuk Honda, Yamaha, atau Ducati. Maverick Vinales melanjutkan keampuhannya di atas GSX-RR 1000. Hanya kalah cepat dari Lorenzo, pembalap 21 tahun tersebut nangkring di urutan kedua dengan catatan waktu 1 menit 55,880 detik. Berselisih 0,4 detik dari Lorenzo, tapi lebih cepat dari waktu terbaik yang pernah ditorehkannya di Qatar tahun lalu 0,8 detik. Bisa jadi banyak penggemar MotoGP yang menganggap ini adalah sebuah keberuntungan karena Honda sedang anjlok. Tapi bahkan Vinales sendiri awalnya tak percaya jika dirinya secepat itu. ’’ Aku tak bisa percaya pada apa yang aku saksikan 1 menit 55 detik. Aku belum banyak mengitari sirkuit ini tapi sudah cepat,’’ bangganya. Kecepatannya itu didapat ketika rider Spanyol itu menunggangi sasis lama 2015. Motor terasa lebih ringan. Ketika menjajal sasis anyar 2016 capaiannya tak secepat sebelumnya. Karena itu pula, bersama timnya, Vinales sedang mengevaluasi untuk menggunakan sasis lama untuk balapan musim ini. Vinales kemudian merasa percaya diri bahwa bertarung untuk podium semakin mudah untuk dikejar dengan modal motor yang nyaman ditunggangi. ’’Aku punya peluang dan aku akan berjuang semaksimal mungkin lebih dari yang pernah aku lakukan sebelumnya,’’ paparnya. Seperti diprediksi sebelumnya Qatar memang tak terlalu pas dengan karakter Honda. Kenyataan itu membuat Yamaha memperoleh kembali dominasinya. Lorenzo cepat, Valentino Rossi tak jauh berbeda. Dua pembalap Yamaha menduduki tiga besar daftar rider tercepat dipisah oleh Vinales di posisi kedua. (cak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: