Siap Geber 50 Lap Nonstop
Hari Ini Rio Simulasi Race BARCELONA - Bagian paling menegangkan sudah berlalu. Selasa lalu (1/3), Rio Haryanto berhasil menjalankan semua program Manor-Mercedes dengan mulus, setelah pekan sebelumnya belepotan. Nah, hari ini (4/3), Rio akan merasakan yang ”ter alias paling” lainnya dalam debut di Formula 1. Terberat dan tersulit! Terberat karena untuk kali pertama Rio akan menjalani race simulation. Dia akan memacu MRT05 dalam 50 lap nonstop. Kalau pun berhenti, hanya beberapa detik untuk mengganti ban. Proses pit stop dibikin sama persis dengan lomba. ’’Race simulation akan sangat menantang untuk saya,” kata Rio saat ditemui di hospitality Manor-Mercedes kemarin. ’’Saya belum pernah mengendarai mobil F1 50 lap nonstop. Harus benar-benar konsisten, fokus, dan kuat secara fisik,’’ lanjutnya. Ya, bagi Rio yang seorang debutan Formula 1, race simulation akan sangat berat. Selama ini paling banter dia menjalani lomba GP2 yang melombakan sekitar 30 lap. Artinya, waktu lomba yang harus dijalani Rio di F1 juga akan dua kali lipat. Akan makin berat, karena mobil F1 jauh lebih powerful dibandingkan GP2. G-force Formula 1 mencapai 5, satu tingkat di atas GP2. ’’Kalau tidak cukup kuat, di pertengahan lomba leher bisa nyeri. Pun demikian dengan bahu,’’ imbuh Rio. Rio juga akan merasakan kali pertama kehilangan cairan tubuh sebanyak 3 liter setelah race simulation. Detak jantungnya akan dipacu 170-200 beats per second (BPS) selama sekitar dua jam. Untuk menghadapi tatangan berat itu, Rio sudah mempersiapkan diri. Rabu lalu, pada sore hari dia di-drill secara khusus oleh Dennis van Rhee. Kemarin, hanya latihan ringan karena hari ini sudah menjalani tes. Kebiasaan renang jarak jauh yang selama ini dijalani Rio, menurut Van Rhee, akan banyak membantu. Karena itu memperkuat bahu dan dadanya. Simulasi lomba tidak hanya superberat secara fisik, namun juga sangat tricky dari sisi teknis. Rio harus bisa me-manage ban dengan baik. ’’Ban Pirelli ini sangat cepat habis. Harus pintar-pintar manage,’’ kata Rio. Dalam tiga hari tes yang telah dia lakoni, Rio sudah menjajal dua jenis ban. Medium dan soft. Catatan waktu tercepat semuanya dibukukan Rio dengan ban soft. ’’Pada lap-lap awal simulasi race, sebaiknya pakai ban yang lebih keras (prime),’’ tutur Rio. ’’Mungkin nanti medium dulu, karena fuel masih banyak. Baru pada akhir simulasi pakai yang soft,’’ dia menuturkan. Selain manajemen ban, hal penting lain yang akan dipelajari Rio dari simulasi race adalah pit stop. Dulu, sebelum regulasi diubah, pembalap juga bisa mengisi bahan bakar. Sekarang pit stop hanya untuk mengganti ban. Meski begitu, pit stop tetaplah sangat krusial dalam menentukan hasil lomba. Apalagi di sirkuit jalan raya seperti Singapura dan Monaco. Kecepatan pit stop bisa menjadi kunci kemenangan. ’’Di GP2 saya sebenarnya sudah pernah menjalani pitstop,’’ ucap Rio. ”Namun, sekali pitstop, hanya enam mekanik yang melakukan pergantian ban. Sedangkan di F1 bisa melebihi 15 orang,’’ lanjutnya. Karena itu, proses pit stop akan sangat cepat. Rio harus benar-benar fokus saat itu. Semua personel yang terlibat dalam pit stop juga harus kompak. Satu saja di antara orang yang terlibat pergantian ban tidak menjalankan tugas dengan baik, maka akan ada waktu terbuang percuma. Selain race simulation, hari ini Rio juga akan belajar kualifikasi. ’’Belajar dan belajar. F1 dunia baru bagi saya dan saya harus menikmatinya,’’ pungkas Rio. (*/na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: