Kota Cirebon Masih Aktif Kirim TKI
KESAMBI - Meski jumlah penduduk tak sebanyak daerah lain, Kota Cirebon rupanya aktif mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri. Bahkan, saat ini tercatat 170 warga mengadu nasib di negeri orang. Namun, karena ada moratorium (pemberhentian sementara, red) penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Timur Tengah, warga memilih bekerja ke negara Asia Pasifik seperti Taiwan, Singapura, Malaysia dan Hongkong. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Cirebon, H Bambang Sujatmiko SSos menjelaskan, negara Asia Pasifik juga menawarkan penghasilan yang cukup menjanjikan. “Rp5-7 juta/bulan kira-kira segitu. Tapi, pada milih ke Asia Pasifik karena Timur Tengah seperti Bahrain, Oman, Qatar, United Arab dan Saudi Arabia masih berlaku moratorium,” bebernya, kepada Radar. Selain moratorium, kata dia, konflik di Timur Tengah juga menjadi pertimbangan lain. Berbeda dengan negara Asia Pasifik yang lebih kondusif. Para TKI maupun TKW yang ditempatkan bekerja antara lain sebagai pembantu rumah tangga (housemaid), supir, cleaning service, operator produksi, jasa konstruksi, pelaut, pekerja industry, pekarja pabrik dan lain-lain. “Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga,\" katanya. Soal keberadaan calon, Bambang meminta para calon TKI lebih berhati-hati. Sebab, para calo kerap mengiming-imingi kerja dengan penghasilan yang tinggi. Lebih baik, calon TKI menanyakan ID card Petugas Rekrut Tenaga Kerja Indonesia (PRTKI) dari Badan Nasiona Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), kemudian pihak PT atau sponsor harus terdaftar di dinsosnakertrans. Sebelum diberangkatkan, calon TKI juga harus mengikuti tes administrasi, tes kesehatan dan tes wawancara di kantor Dinsosnakertrans Kota Cirebon. \"Jumlah TKI asal Kota Cirebon termasuk urutan paling sedikit di Jawa Barat,\" pungkasnya. (via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: