Baru Pertama Terapi, Ketua PGRI Ikut Tewas dalam Ledakan di RSAL

Baru Pertama Terapi, Ketua PGRI Ikut Tewas dalam Ledakan di RSAL

JAKARTA- Empat pasien Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Jakarta,  tewas, Senin (14/3). Mereka tewas akibat kebakaran di ruang tabung Pulau Miangas yang terletak di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Muhammad Zainudin, mengatakan insiden itu terjadi di pada pukul 13.00 WIB. Menurut Zainudin, dua korban merupakan tokoh yang sedang dan pernah menduduki posisi penting di pemerintahan. Mereka adalah Sulistyo, seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Guru Rerpublik Indonesia (PGRI), serta Abubakar Nataprawira, mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri. Dua korban lain tercatat atas nama Edi Suwandi dan Dimas, seorang dokter yang saat kejadian sedang mendampingi Edi. \"Terjadi korsleting sehingga menimbulkan asap putih tebal dan pasien yang ada di dalam tabung tidak dapat diselamatkan,\" ucap Zainudin saat dikonfimasi sore ini. Kronologi insiden itu bermula ketika pada 11.30 WIB, terapi dengan kekuatan 2,4 atmosfer dimulai. Zainudin berkata, 90 menit kemudian tekanan dikurangi hingga satu atmosfer. Pada 13.10 WIB, terlihat percikan api di dalam tabung. Zainudin berkata, operator lantas membuka sistem antikebakaran. Sayangnya, api di dalam tabung terus membesar dan tekanan terus meningkat dengan cepat sehingga safety valve terbuka dan menimbulkan ledakan. Pada pukul 14.00 WIB, kata Zainudin, petugas membawa empat korban ke kamar jenazah. Ketum PGRI Sulistiyo (54) meninggal dalam insiden kebakaran di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat. Berbeda dengan korban lainnya, almarhum Sulistiyo baru pertama melakukan terapi di RSAL Mintoharjo. Sulistiyo yang lahir di Banjarnegara, 12 Februari 1962, meniti karier dari bawah. Dia bekerja sebagai guru SD di tahun 1982 sampai 1985. Dia melanjutkan karier sebagai guru SMP di tahun 1985-1987, sekaligus mengajar di SMEA/SMK pada 1985-1989. Kariernya sebagai dosen IKIP PGRI dimulai tahun 1987. Pada tahun 2001-2009, dia dipercaya menjadi Rektor IKIP PGRI Semarang. Di bidang organisasi, Sulistiyo juga punya pengalaman panjang. Dia aktif sejak mahasiswa. Sulistiyo pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa IKIP Semarang (1983-1985), Pengurus DPD KNPI Jawa Tengah (1996-1999), Pengurus PGRI Jawa Tengah (1994-1999, 1999-2004, 2004-2009), Ketua DPP AMII (2004-2009), Ketua Umum Pengurus Pusat asosiasi LPTK (FKIP, IKIP, STKIP) Swasta Indonesia (2006-2011, 2011-2016), Ketua MPO Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (2012-2017), Anggota Konsorsium Sertifikasi Guru Tingkat Nasional (2007-2008, 2013-2015). Sulistiyo pertama kali terpilih sebagai Ketua Umum PGRI tahun 2008, dengan masa jabatan hingga tahun 2013. Di Kongres PGRI ke-21 di Jakarta, pertengahan tahun 2013, Sulistiyo kembali ditetapkan menjadi Ketua Umum PGRI periode 2013-2018 secara aklamasi. Sulistiyo terpilih menjadi anggota DPD RI pertama kalinya di Pemilu 2009. Dia terpilih sebagai anggota DPD RI periode 2009-2014 dari Jawa Tengah. Di Pemilu 2014, Sulistiyo kembali terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Jawa Tengah dengan mengantongi 1.246.129 suara. Selama ini, sebagai aktivis pendidikan di PGRI, Sulistiyo kerap bersuara menuntut peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar. Sulistiyono juga kerap bersuara soal belum meratanya sertifikasi tenaga pengajar di Indonesia. (cnn/dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: