Pemkab Kuningan Latih 30 Calon Eksportir Pemula

Pemkab Kuningan Latih 30 Calon Eksportir Pemula

KUNINGAN - Dalam menghadapi era globalisasi perdagangan, Pemkab Kuningan benar-benar sudah siap-siap. Pemkab melalui Disperindag Kuningan melakukan berbagai upaya agar pelaku usaha di Kuningan bisa bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab, konsekuensi dari terbukanya perdagangan global, termasuk MEA, akan berimplikasi terhadap meningkatnya pergerakan arus barang, jasa dan orang, khususnya di antara negara-negara ASEAN. Agar produk bisa bersaing di pasar global, Disperindag melakukan pelatihan calon eksportir pemula untuk tahun 2016. Ada sekitar 30 orang yang berasal dari pelaku usaha yang tersebar di seluruh Kuningan. Menurut Kadisperindag Kuningan, Drs Agus Sadeli MPd didampingi Kabid Perdagangan Erwin Erawan SE, kegiatan pelatihan berlangsung selama tiga hari (14-16/3). Kegiatan ini merupakan kali ketiga yang sudah dilakukan Pemkab Kuningan. “Selain pemberian materi selama dua hari, dalam kegiatan ini ada kegiatan studi banding ke Kabupaten Garut. Kenapa ke Garut? Karena banyak produk yang sudah ekspor di sana, sehingga kita bisa banyak belajar,” ucap Agus kepada Radar di Aula Hotel Grand Purnama, kemarin (14/3). Sementara itu, Sekda Kuningan Drs H Yosep Setiawan MSi  yang membuka acara tersebut menerangkan, sebagai warga yang cinta Indonesia, tentunya tidak ingin hanya jadi sasaran pasar dari negara-negara ASEAN. Tapi, dalam MEA nanti pihaknya harus bisa mengambil peluang untuk mengekspor produk, termasuk dari Kuningan. Melihat realitas Kuningan saat ini, kata dia, memang belum sampai tahap yang memuaskan. Masih banyak hambatan-hambatan yang dihadapi para pelaku usaha dalam menembus pasar ekspor. Padahal Kuningan mempunyai produk yang tidak kalah berkualitas. Dikatakan Yosep, Kuningan mempunyai tujuh eksportir dengan berbagai  jenis produk yang telah diekspor seperti pasta ubi jalar ke Jepang dan Korea. Lalu, kerajinan dari kayu ke Tiongkok, bulu mata palsu ke Korea, serta masih banyak lagi. “Dengan pelatihan ini diharapkan akan merangsang tumbuhnya para pelaku ekspor baru di samping juga memperkuat para eksportir yang lama. Kita juga akan memeroleh gambaran peta persaingan saat ini di pasar global. Sehingga kita mampu menyusun straregi yang tepat dalam menghadapinya,” ucapnya. Pada kesempatan itu, Yosep berpesan untuk mendorong kemampuan meningkatkan kualitas produk diiringi efisiensi biaya produksi. Sehingga memiliki daya  saing di pasar ekspor. Kemudian, tingkatkan kemampuan berbahasa internasional, khususnya Bahasa Inggris, karena bahasa menjadi salah satu prasyarat mutlak untuk bergaul di dunia internasional. “Dan yang tidak kelah penting adalah perkuat jejaring kerja sama, baik yang dilaksanakan di dalam  maupun di luar negeri,” pesan Yosep. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: